“Saya kira bisa dikembangkan menjadi wisata agro. Pengunjung dapat menikmati wisata petik bunga sambil menikmati areal persawahan nan hijau. Ini akan menghidupkan perekonomian warga Desa Sidomulyo. Jika dikembangkan lagi tentu akan lebih banyak manfaat untuk masyarakat sekitar,” tutur alumnus Universitas Brawijaya Malang ini.
Sebagaimana diketahui, Santi Rohmati, warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, saat awal menanam bunga mawar di persawahannya, banyak dicibir sesama petani. Namun setelah melihat hasilnya, guru SMAN ini jadi panutan petani di wilayahnya.
Dikatakan Santi, tiap hari bunga mawar siap petik bisa terkumpul sampai 20 bungkus. Untuk satu bungkus dengan berat sekitar 800 gram (8 ons) di hargai Rp 100 ribu. Setiap hari panen bunga dikerjakan semua keluarganya, dari suami sampai adik-adiknya, ikut petik bunga mawar merah itu. Jadi untuk petik 20 bungkus dengan berat kurang dari delapan kilogram itu.(nur)