Langkah lainnya yang bisa dilakukan, Lanjut Khofifah, Latkop KUKM Jatim bersinergi dengan Kota Malang yang memiliki start up tertinggi di Jatim untuk menyiapkan e-commerce. Tentunya perlu diperkuat dengan pembelajaran secara online.
“Semuanya harus disiapkan kemudian pembelajaran secara online harus dikuatkan. Bahkan sampai teknis fotografi sebelum mengunggah produk ke media online atau sosial,” tandas Khofifah.
Khofifah menambahkan, Latkop KUKM Jatim juga bisa memanfaatkan podcast maupun aplikasi lainnya untuk memberikan pencerahan bagi para pelaku koperasi dan UMKM yang ingin saling berinteraksi secara real time.
“Ada beberapa aplikasi yang memang diharapkan bisa terupdate memberikan supply dari berbagai informasi yang diharapkan pelaku UMKM di Jatim. Karena ketika semua sudah online maka sifatnya adalah borderless,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah menyampaikan berbagai ikhtiar terus dilakukan untuk memperkuat koperasi dan UMKM di Jatim. Misalnya, melakukan virtual business meeting dengan diaspora di berbagai negara sejak Bulan Juni 2020.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim Mas Purnomo Hadi mengatakan, peresmian ini diselenggarakan secara seremonial sebagai rasa syukur telah selesainya pembangunan aset pengganti milik Pemprov Jatim oleh PT. Jasa Marga, sehingga bisa dipergunakan untuk melayani masyarakat.
“Dengan diresmikannya gedung ini diharapkan bisa memberikan pelayanan masyarakat gerakan koperasi dan pelaku UMKM di Jawa Timur dengan lebih baik,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikannya, dari total lahan 2,5 hektar, hanya memanfaatkan lahan 1,5 hektar. Karena yang 1 hektar rencananya akan digunakan untuk pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN).
Untuk pengembangannya, ia menambahkan, Dinas Koperasi dan UKM Jatim telah mengajukan surat permohonan kepada Sekretariat Daerah, Bappeda, dan BPKAD, dilengkapi dengan desain perencanaan pembangunan. Rencana pembangunan asrama beserta fasilitasnya ini membutuhkan anggaran sebesar Rp. 106 miliar. (guh)