“Ini aksi gerakan beli beras untuk membantu para petani yang saat ini tengah menghadapi anjloknya harga gabah dan beras. Penghasilan petani sangat tidak seimbang dengan biaya produksi. Golkar Jawa Timur sudah mengeluarkan instruksi agar pengurus dan anggota FPG se Jawa Timur melakukan beli beras langsung kepada petani, dengan harga layak, bahkan diatasnya” ungkap Sarmuji.
Gerakan ini harus dimaksimalkan minimal dalam dua bulan kedepan. Apalagi Bulog yang harusnya bisa menampung hasil petani dengan harga yang layak, ternyata tidak maksimal.
Menyinggung soal kemungkinan Pemerintah melakukan impor beras, Sarmuji mengatakan, yang menjadi persoalan saat ini harga gabah dan beras sangat rendah. Itu terjadi karena serapan Bulog sangat kecil. Oleh sebab itu pengurus dan anggota FPG harus bisa membantu petani melalui aksi gerakan membeli beras petani.
Jumain, pemilik Selep, desa Laban Kulon Kec. Menganti Gresik mengatakan, usahanya hanya bisa melayani dua kecamatan yang meliputi Menganti dan Kedamaian saja.
Dalam sehari mampu memproduksi maksimal tiga ton. Pihaknya menerima kiriman gabah dalam jenis gabah basah (Rp3.800/kg) dan gabah kering giling (4.100 sampai 4.500 rupiah). Untuk gabah basah kami harus menjemur lagi menunggu kering sebelum di selep. (min)