“Sebut saja dua produk unggulan, daging sapi dan garam industri. Produk daging dan garam dari NTT harus bisa keluar dari NTT dengan biaya logistik yang murah. Dan untuk itu, mekanisme suplay chain manajemen harus ditata dengan baik oleh Pemda. Sehingga produk bisa sampai ke industri-industri yang menggunakan garam sebagai bahan baku, yang rata-rata berada di luar NTT,” paparnya.
Dikatakan LaNyalla gagasan Presiden Jokowi untuk membangun tol laut dan pembangunan akses jalan dan infrastruktur lainnya selama ini sebenarnya dimaksudkan untuk memangkas biaya logistik dan menata suplay chain manajemen.
“Hasil pembangunan dan kebijakan itu harus dimanfaatkan maksimal oleh Pemda. Sampaikan saja kalau di lapangan misalnya tidak berjalan. Atau, ada hambatan, atau ada yang menghambat,” ungkap mantan ketua umum Kadin Jatim itu.
Selain itu, dukungan Pemda dengan memaksimalkan koordinasi dengan instansi terkait, semacam BPPT harus intensif dilakukan. Hal itu perlu untuk membantu petambak garam menaikkan dan menjaga kadar NaCl di atas 97. Sehingga dapat diserap oleh industri. Selain dukungan dari Bank Daerah untuk permodalan.
“Kami di DPD RI sebagai wakil daerah tentu akan menyuarakan harapan yang disampaikan Pak Wagub tadi. Karena sudah tekad kami untuk bertindak sebagai Advokat Daerah. Apalagi tagline kami di DPD sudah jelas. Dari Daerah untuk Indonesia,” pungkasnya. (nur)