Dalam setiap kunjungan, Eri selalu menyampaikan tentang berbagai program yang akan dilakukannya ke depan, mulai dari warga berobat cukup menunjukkan KTP hingga keinginannya satu KK memiliki penghasilan Rp 7 juta.
“Saya siap bersinergi dengan teman-teman partai sepanjang itu untuk kepentingan warga Surabaya, mari kita berjuang demi kepentingan umat,” ujarnya.
Setelah berkunjung ke sejumlah partai, Eri dan Armuji mengunjungi Vihara BDC Surabaya di Jalan Raya Panjang Jiwo Permai 44.
Eri menjelaskan bahwa silaturrahmi ke Vihara itu bukan yang pertama baginya. Sebab, sebelum dia menjadi orang nomor satu di Surabaya, sudah pernah berkunjung ke tempat tersebut.
Bahkan, pada saat pelaksanaan Pilkada Surabaya, ia juga sempat berkunjung ke sana dan didoakan oleh umat di Vihara tersebut. “Nah, setelah pilkada selesai dan saya jadi Wali Kota Surabaya, saya juga berkunjung ke sini,” katanya.
Bagi dia, Vihara BDC Surabaya itu adalah tempat yang bisa dijadikan percontohan, tempat yang toleransinya sangat tinggi, dan merupakan tempat kegiatan sosial.
Makanya, ia ingin berbagai hal yang dilakukan di Vihara tersebut, bisa diadopsi di skala yang lebih besar atau di tingkat kota demi kepentingan warga Surabaya.
“Buat saya sebagai pemimpin di Surabaya hanya satu, warga mana pun dan agama apapun harus merasa nyaman hidup di Kota Surabaya, karena saya ingin tunjukkan bahwa Surabaya penuh toleransi,” tandasnya. (wt)