“Sehingga pemerintah pusat, sampai hari ini masih melakukan moratorium untuk pemekaran daerah otonomi baru,” papar alumnus Universitas Brawijaya Malang.
Dalam pertemuan itu, Bupati SBD memang memaparkan fokus program Kabupaten SBD dalam 6 program membangun desa. Pertama, Desa Bercahaya, yakni aliran listrik di desa, kedua, Desa Berair, yakni ketersediaan air bersih di desa, ketiga Desa Pintar, yakni peningkatan pendidikan dasar, dan keempat Desa Aman Tenteram, yakni ketertiban dan jaminan keamanan.
Sementara kelima, Desa Sehat, yakni fasilitas kesehatan di desa untuk menekan angka stunting dan keenam, Desa Wisata, untuk membuka peluang wisata desa dengan kearifan lokal yang masih sangat kuat terjaga di Kabupaten SBD.
“Terus terang kedatangan Bapak Ketua DPD RI ke sini menjadi berkah dan harapan bagi masyarakat Sumba Barat Daya, karena selain baru pertama kali ini Ketua DPD RI datang ke sini, juga karena menyampaikan harapan tentang penguatan desa, dimana itu menjadi harapan kami selama ini,” ungkap Kornelius.
Kornelius pun berharap, enam program yang dia canangkan di 173 desa dan 2 keluarahan di SBD mendapat dukungan dari DPD RI. Atas hal tersebut, LaNyalla meminta Senator asal NTT untuk menerima aspirasi tersebut untuk dibawa ke Senayan.
“Nanti bu Asyera tolong dibawa ke Jakarta aspirasi penguatan desa di Sumba Barat Daya. Karena sudah menjadi tekad kami, bahwa DPD RI harus menjadi advokat bagi daerah. Karena itu kami menggunakan tagline; ‘Dari Daerah untuk Indonesia’,” tukasnya. (nur)