Zainuddin Maliki Dorong Pemerintah Support Dana  untuk Wisata Sumsel

Zainuddin Maliki Dorong Pemerintah Support Dana  untuk Wisata Sumsel
Anggota Komisi X DPR RI Zainuddin Maliki (tengah) saat kunjungan kerja, meninjau langsung beberapa destinasi wisata yang ada di Sumsel, di Palembang, Sumsel, Senin (18/2/2020)

SUMSEL (Wartatransparansi.com) –Anggota DPR Asal Jatim Zainudin Maliki mendukung pemerintah pusat dan daerah memberikan perhatian khusus dengan mengalokasikan anggaran untuk pengembangan destinasi wisata di Sumatera Selatan (Sumsel).

Anggota Komisi X ini memberikan pernyataan ketika melakukan kunjungan kerja, meninjau langsung beberapa destinasi wisata yang ada di Sumsel, seperti Museum Negeri Provinsi Sumatra Selatan ‘Balaputra Dewa’, Wisata Religi Al Quran Raksasa Gandus, dan Kriya Sriwijaya.

“Ini adalah destinasi wisata yang sudah dimulai masyarakat, inisiatif masyarakat, yang sangat bagus dan potensial dan harus di-support, jangan anggaran pemerintah itu secara diskriminatif digelontorkan untuk destinasi wisata prioritas yang point of return-nya juga masih nanti jangka panjang,” papar Zainuddin di Palembang, Sumsel, Kamis (18/2/2020).

Politisi Fraksi PAN ini pun sempat berbincang dengan pengelola tempat wisata tersebut, yang mengungkapkan tempat wisatanya belum mendapat perhatian serius dari pemerintah.

“Destinasi seperti ini kemudian saya tanya pada owner-nya, pengelola di sini, belum pernah mendapatkan bantuan baik APBD maupun APBN. Nah ini kami sangat prihatin oleh karena itu kami selalu mendorong agar pemerintah mengalokasikan anggaran itu secara proposional,” ungkapnya menyanyangkan.

Zainuddin pun meminta agar pemerinta tidak mengabaikan destinasi wisata yang berangkat dari local wisdom, dan hanya memperhatikan 10 destinasi prioritas, 5 di antaranya super prioritas.

Tapi diantara sekian prioritas itu masih dalam bentuk bahan-bahan yang masih mentah.

“Saya juga dengar Kementerian PUPR juga menggelontorkan dana untuk sarana dan pra-sarana pengembangan destinasi wisata baru, yang disebut prioritas. Saya melihat sendiri di lapangan sangat mentah, masih dalam bentuk sumber daya alam yang biasa, ini sudah dimulai seperti ini, begitu kreatifnya, dan ini budaya adiluhung, inilah yang harus diperhatikan,” jelasnya. (din)