Tajuk  

OPOP dan Pesantren Dapat Tantangan Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat

OPOP dan Pesantren Dapat Tantangan Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat

Oleh karena itu, memanfaatkan pejuang sekecil apapun, sebaiknya
segera mengadakan pertemuan sebagai rapat koordinasi untuk memeta potensi di wilayah sekitar pesantren.

Tetapi pesantren sentra ekonomi masyarakat, tidak bersifat menyaingi atau mematikan sentra ekonomi yang sudah ada sebelumnya, tetapi lebih tepat untuk kerja sama.

Sebab, pesantren dengan nilai kepercayaan, kejujuran, dan insyaAllah berkeadilan akan mengeterapkan siatem perdagangan sesuai dengan ajaran agama Islam, dan menghasilkan roda ekonomi penuh barokah.

Pesantren sentra ekonomi masyarakat, akan menjadi harapan bagi warga di sekitar lokasi perdagangan memberdayakan masyarakat setempat.

Selain itu, mendorong dan mendukung produk halal di berbagai produk lokal maupun untuk konsumsi eksport ke negara Islam, dengan lebel dan citra pesantren.

Apalagi pada 18-20 Desember 2020 lalu, OPOP Jatim
menggelar OPOP Expo di Maspion Square dengan diikuti puluhan UMKM dari Pondok Pesantren seluruh Jatim.

Sekertaris OPOP Jatim, M Ghofirin ketika itu menyatakan bahwa jika OPOP Expo ini merupakan pameran hasil pesantren yang ada seluruh Jawa Timur. Yaitu, produk dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dimiliki pesantren dibawah naungan OPOP Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur dalam beberapa kali kesempatan menyatakan, bahwa; Pertama, target program Santripreneur yaitu mencetak 1 juta wirausaha baru dari kalangan santri dalam waktu 5 tahun.

Kedua, pesantrenpreneur bertujuan memberdayakan koperasi pesantren agar dapat menghasilkan produk halal unggulan yang mampu diterima pasar lokal, nasional, dan internasional.

Dan ketiga, sosiopreneur yang fokus pada pemberdayaan alumni pesantren yang disinergikan dengan masyarakat melalui inovasi sosial, berbasis digital teknologi, dan kreativitas secara inklusif.

Pemerintah, senator, dunia usaha sudah memberikan dorongan dan dukungan. Mari mewujudkan pesantren sentra ekonomi masyarakat sebagai kebangkitan ekonomi umat dengan penuh rahmat. (*)