Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Berikan Pelatihan Start Up dan Video Vlog pada Kaum Milenial

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Berikan Pelatihan Start Up dan Video Vlog pada Kaum Milenial

PASURUAN (WartaTransparansi.com) – Kaum milenial merupakan bonus demografi yang memiliki potensi luar biasa. Untuk pembangkitkan potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro menggelar pelatihan start up maupun pembuatan video vlog.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pasuruan, Trijono Isdijanto mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan bagian dari program upaya peningakatan ekonomi masyarakat. Program tersebut menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).

“Di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, anggaran cukai kita realisasikan pada keterampilan dan pembinaan, pelatihan kewirausahaan, sama manajemen kewirausahaan. Kemudian fasilitasi promosi bagi usaha mandiri masyarakat,” katanya.

Trijono menambahkan, realisasi program tersebut dalam bentuk pelatihan tata rias pengantin, hantaran pengantin, dan decoupage. Kemudian juga ada start up maupun video vlog, dan pameran dari program fasilitasi promosi bagi usaha mandiri masyarakat.

“Untuk manajemen usaha kita ada pelatihan start up maupun video vlog. Itu empat angkatan untuk yang Star up-nya dan satu angkatan untuk video vlog,” tandasnya.

Dalam setiap angkatan, peserta pelatihan ada sekitar 20-25 orang. Sebenarnya, lanjut Trijono, jumlah tersebut di bawah target yang sudah ada sebelumnya. Di mana, target peserta adalah 30 orang untuk tiap angkatan.

Namun, karena adanya pandemi Covid-19 maka jumlah peserta harus dikurangi, sebab harus menjaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan.

Trijono menambahkan, untuk tiap pertemuan, semua peserta wajib mentaati protokol kesehatan. Mulai dari cuci tangan sebelum masuk ruangan, mengenakan masker, hingga menjaga jarak. Untuk jaga jarak, pihak penyelenggara sudah mengatur posisi kursi dan juga saat praktek di lapangan.

Pelatihan start up maupun pembuatan video vlog ini kebanyakan pesertanya adalah dari lulusan SMA/SMK dan juga mereka yang masih dalam usia-usia produktif. Trijono berharap, setelah adanya pelatihan start up maupun pembuatan video vlog ini, para peserta bisa memulai usaha atau meningkatkan usaha mereka. Dengan demikian akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

Terlebih lagi jika para peserta ini bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lain. “Kami akan memberikan sampai-sampai mereka berhasil membentuk usaha sendiri. Atau setidaknya mampu menerapkan ilmu yag telah kami sampaikan. Selain itu kami juga akan lakukan motoring sampai di mana ilmu yang sudah kita berikan kepada peserta, dan apakah sudah benar-benar sudah menerapkan apa yang kita sampaikan. Sehinga pelatihan yang kemarin kita berikan bisa dijalankan,” terangnya. (*)