Oleh Djoko Tetuko – Pemimpin Redaksi Wartatransparansi.com
Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur, kembali memberi kepercayaan kepada H. Imam Utomo sebagai ketua.
Musyawarah Provinsi (Musprov) PMI Jatim memilih kembali mantan Gubernur dan Pangdam V/Brawijaya H. Imam Utomo sebagai Ketua PMI Jawa Timur untuk periode tahun 2020-2025.
Berlangsung di Gedung BK3S Jalan Raya Tenggilis Surabaya, Selasa (17/11/2020). H. Imam Utomo secara aklamasi diberi amanat kembali selama tiga periode memimpin PMI Jatim.
Ketua terpilih H. Imam Utomo mengumumkan formatur, disepakati terdiri H. Imam Utomo Ketua merangkap anggota, dibantu H. Muas, ketua bidang organisasi PMI Pusat dibantu Surabaya, Malang kota, perwakilan Jember, Madiun dan utusan pengurus masa bhakti sebelumnya.
H. Imam Utomo berjanji akan melaksanakan harapan Gubernur Ibu Khofifah Indar Parawansa dimana PMI melibatkan PMR.
Imam Utomo juga akan menyampaikan harapan peserta agar PMI Pusat dan Gubernur untuk memberikan penekanan kepada bupati/walikota sebab tidak semua bupati/walikota punya kepedulian yang sama terhadap PMI di daerahnya masing masing.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Musyawarah Provinsi PMI Jawa Timur meminta agar dalam program PMI nanti juga mengintegrasikan dengan program Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Biro Kesra dan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Timur serta melibatkan PMR (Palang Merah Remaja).
Imam Utomo dengan PMI Ibarat “Cangkir dan Tutupnya”. Mengapa? Bagi mantan Gubernur dan Pangdam V/Brawijaya juga mantan Ketua Umum KONI Jatim dengan prestasi dua kali Kontingen PON Jatim juara umum pada PON 2000 dan 2008, mendapat amanat di PMI Jatim sudah menjadi keniscayaan. Sebab, Imam Utomo sudah cukup banyak menggoreskan karya Bhaktinya di Provinsi Jatim, dan PMI Padang kelanjutan merajut ibadah. Yang sudah senafas dengan figur pemimpin asal Jombang itu.
Jadi PMI ibarat sebagai cangkir, maka kelengkapan cangkir itu akan manis dan semakin bermanfaat kalau ada tutupnya. Ya itulah gambaran antara Imam Utomo dengan PMI, saling membutuhkan dan melengkapi dalam menenun ibadah.
Bantuan khusus atas permintaan Gubernur agar PMI Jawa Timur membantu dan sosialisasilan Pandemi Covid-19 kepada masyarakat. Dalam perjalanan 5 tahun banyak dilakukan mulai bencana banjir, kekeringan, tanah longsor sampai penanganam Covid 19.