Inilah pukulan paling telak bagi klub liga 1 dan liga 2, sebab anggaran selama persiapan masa tunggu sakitar 6-7 bulan, tidak sedikit. Dan kini diambang kebangkrutan. Sebab, kompetisi sudah pasti baru diputar sekitar Februari 2021.
Menggantung kompetisi hingga tidak jelas dan baru diputar tahun depan, menunjukkan PSSI dan PT LIB, memikirkan diri sendiri, tanpa memikirkan kesulitan klub liga 1 dan liga 2, dengan berbagai konsekuensi selama persiapan.
Sekarang dengan diberi harapan akan diberi uang subsidi sekitar Rp 1 miliar, apalagi dibayar pada saat kompetisi 2021 nanti, sama sekali tidak membantu kerugian klub-klub.
Kebangkrutan klub-klub liga 1 dan liga 2, di tengah masa pandemi Covid-19, ditambah hampir seluruh sektor perekonomian terpapar, maka memerlukan bantuan pemikiran terhadap klub-klub agar mampu bangkit kembali dari berbagai kesulitan.
Masa menunggu hingga Februari 2021, PSSI, KONI, Menpora, dan pemerintah wajib memikirkan nasib klub, dan suporter sepak bola juga pelaku ekonomi dari lapangan hijau, supaya ada kegiatan sekaligus menghibur masyarakat di tengah-tengah masa pandemi Covid-19.
PSSI, KONI, Menpora, dan pemerintah harus segera menghidupkan kembali sepak bola, sebelum semuanya kecewa karena terlambat dan membiarkan Indonesia menjelang tuan rumah Piala Dunia U-20, Mei 2021, tidak ada promosi dan kampanye sepak bola dalam Kenormalan baru, semangat baru, dan kebangkitan baru. (*)