“Apakah itu sebuah imajinasi atau keinginan maju capres 2024, terus mengganggu kinerjanya. Tentu tidak, sebab bisa dibedakan apa tugas pokok dan keinginan maju. Selama tak menggunakan di fasilitas negara, ya sah-sah saja,” terang Ilo.
Bahkan kata Ilo, banyak menteri juga berimajinasi jadi Capres 2024 dan atau merangkap Ketua Umum Partai Politik. Pertanyaannya apakah mereka tidak boleh punya keinginan, apalagi keinginan itu tidak menggangu kinerjanya sebagai menteri?.
“Sebut aja Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Airlangga Hartarto adalah Ketua Umum Partai Golkar dan Suharso Monoarfa Ketua Umum DPP PPP. Semuanya punya potensi dan berimajinasi Capres 2024. Pertanyaannya kenapa harus dihalangi dan dipropaganda negatif seperti langkah Adian kepada Erick,” ujar Ilo membandingkan.
Ilo mengingatkan, Adian selaku politisi dan aktivis 98 harus berfikir jernih dan menggunakan akal sehat. Apalagi kata Ilo, sosok Adian adalah pejuang demokrasi, kalaupun ada kritik dan saran bisa disampaikan secara konstruktif.
“Kurang elok rasanya mengkritik kebijakan Erick Thohir selaku Menteri BUMN secara terbuka dan destruktif. Apalagi sesama pendukung Jokowi-Amin,” pungkasnya. (sab)