Untuk itu, ia menghimbau warga untuk menggalakkan gotong royong membersihkan selokan atau aliran air yang tersumbat oleh sampah rumah tangga.
“Saya himbau warga untuk bergotong royong membersihkan selokan dan saluran air agar debit air bisa dikendalikan. Kalau tersumbat, akibatnya masuk ke rumah warga seperti yang terjadi kemarin,” jelasnya.
Sementara itu, meski puluhan ribu rumah terendam banjir, Pemkab Pasuruan belum mendirikan dapur umum. Hal itu disebabkan debit air banjir yang cepat surut.
Meski begitu, Pemkab Pasuruan menurut Tecto siap untuk memberikan bantuan bagi masyarakat. Utamanya evakuasi terhadap korban banjir, dapur umum hingga obat-obatan.
“Kami sudah turunkan tim reaksi cepat plus relawan di Kecamatan dan Desa. Sebenarnya sudah kita tawarkan dapur umum di desa, tapi air sudah surut. Kita pokoknya siap untuk bisa membantu masyarakat,” urainya.
Lebih lanjut pria yang sebelumnya menjabat Camat Winongan itu berpesan agar warga semakin waspada dan siap dengan banjir yang bisa saja datang kapanpun. Juga bencana lain seperti tanah longsor dan puting beliung yang kerapkali terjadi di musim penghujan seperti sekarang.
“Waspada itu penting tapi juga siap agar tidak ada korban jiwa,” singkatnya. (emil/hen)