1. Apresiasi dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah dalam hal ini Bapak Presiden RI yang telah mendukung percepatan pembangunan persepakbolaan Nasional.
2. Klub sepakat kompetisi ini dilanjutkan dengan tujuan untuk kepentingan Timnas kedepan agar bisa bersaing pada perhelatan Piala Dunia U-20 tahun 2021.
3. Bergulirnya kompetisi lanjutan menghidupkan sektor Ekonomi, antara lain sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan akan meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dalam penyebaran COVID-19.
Tetapi “Pernyataan Sikap Klub” Liga 1 bersama PT LIB dan PSSI, memang kurang taktik dan strategis. Sebab, belum melakukan komunikasi efektif dengan pemerintah dalam hal ini pihak Kepolisian, Satgas Covid-19, dan Presiden dalam bentuk perintah untuk pemulihan ekonomi nasional sudah mengklaim melanjutkan kompetisi. Inilah “komunikasi mati suri” pula..
Hasil rapat Exco PSSI secara sirkuler pada Rabu (28/10/2020), kemudian diberitakan pada laman resmi PSSI,
Plt Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menegaskan bahwa rapat Exco PSSI menghasilkan keputusan bahwa PSSI menunda seluruh kompetisi, yakni Liga 1,2,dan 3 pada tahun 2020 ini. Selanjutnya kompetisi akan dimulai lagi pada awal 2021 mendatang.
PSSI akan memberikan kewenangan kepada PT LIB selaku operator kompetisi Liga 1 dan 2 untuk mencari formula, format, dan sistem kompetisi terhadap keputusan PSSI tersebut.
Putusan exco sudah final, tetapi Ketua PSSI
Mochamad Iriawan dan Menpora Zainudin Amali menyatakan sepakat mengharapkan kompetisi segera digulirkan.
Inilah kenyataan pahit, PSSI semakin “mati suri”, tidak ada kompetisi sepanjang tahun 2020, sejak berhenti karena masa pandemi Covid-19 Maret lalu. Semua semakin “mati suri” pula, seluruh klub Liga 1, 2, dan 3, termasuk pemain dan pelatih. Apalagi pedagang kecil yang hidup di sekitar stadion pertandingan turut “mati suri”.
Inilah catatan sejarah sepak bola begitu unik, menarik, penuh konflik, punya daya tarik, tetap simpatik dan ke depan semoga masih mampu memberikan yang terbaik. Inilah kenyataan pahit, sepak bola Indonesia benar-benar “mati suri”, sementara tuan rumah Piala Dunia U-20 sudah di depan mata. (@)