“Saat ini baru segelintir orang atau tidak lebih 100 orang yang menjadi Komisaris BUMN. Padahal porsinya bisa lebih banyak untuk aktivis Relawan Jokowi masuk terlibat mengawal program Pak Jokowi lewat BUMN,” kata Aidil menerangkan.
ARJ yang tergabung dari ratusan organisasi Relawan Jokowi pada Pilpres 2019 lalu ini, meminta Kementerian BUMN untuk menarik sebanyak-banyaknya posisi komisaris dan direksi BUMN dari kalangan pendukung Presiden Jokowi.
Padahal kata Aidil, sewajarnya kalau orang menang dalam kekuasaan membagikannya pada pendukungnya.
“Bayangkan saja kita terlibat aktif di lapangan dan berdarah-darah berjuang di bawah saat Pilpres 2019 kemarin. Tapi penghargaan terhadap perjuangan para Relawan Jokowi kurang diapresiasi oleh Erick Thohir,” tegas Aidil. (sab)