Oleh karena itu, setiap
peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, lebih utama jika menjadi peringatan untuk diri kita sendiri. Sudahkah memperbanyak bacaan sholawat.
Allah berfirman pada surat Al Ahzab 21; “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”
Tauladan kepada Rasulullah SAW dalam semua ucapan, perbuatan, dan sepak terjangnya. Karena itulah Allah Swt. memerintahkan kepada kaum mukmin agar meniru sikap Nabi Muhammad dalam Perang Ahzab, yaitu dalam hal kesabaran, keteguhan hati, kesiagaan, dan perjuangannya, serta tetap menanti jalan keluar dari Allah Swt. Semoga salawat dan salam-Nya terlimpahkan kepada beliau sampai hari kiamat.
Pada ayat lain surat At-Taubah 128-129 Allah berfirman,
“Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keamanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. Jika mereka Berpaling (dari keimanan) maka katakanlah ‘Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arasy yang agung.’”
Ketauladanan, rahmat, nikmat, kasih sayang, sabar, toleransi, membawa rahmat bagi seluruh alam.
Oleh karena itu, generasi akhir zaman, tidak berlebihan jika pada saat memperingati hari kelahiran, mari berjanji menjaga agama Allah SWT, dengan memperbanyak membaca sholawat. Dan memperbanyak mendatangi majelis ilmu, supaya dimudahkan menjadi orang yang bermanfaat, juga berakhlaq mulia atau berbudi pekerti luhur. (*)