Tajuk  

PSSI dan PT LIB Menunggu Nasib

PSSI dan PT LIB Menunggu Nasib
Djoko Tetuko Abdullatif

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita membenarkan bila kesepatan diantara pihaknya dengan tim peserta telah tercapai. Demikian pula dengan PSSI.

Semua sepakat agar kompetisi dilanjutkan. Kelanjutan kompetisi ini dipandang sebagai jalan terbaik.

PT LIB memang sudah menyatakan bahwa klub-klub sudah sepakat memulai kompetisi pada 1 November 2020. Tapi tidak dipikirkan apabila berlanjut kemudian di tengah jalan memunculkan klaster baru karena faktor pertandingan lalu bagaimana nasib klub yang sudah babak belur. Juga jika pemerintah melalui Kepolisian tidak mengeluarkan ijin. Apalagi bersamaan dengan Pilkada Serentak.

Salah satu tokoh sepakbola Surabaya juga komisaris Persebaya, Drs (Ec) Cholid Ghoromah menilai bahwa PSSI dan PT KIB keblinger atau grusa grusu, memutuskan tanpa dasar dan kekuatan administrasi.

Bahkan, Cholid menilai, PSSI dan PT LIB, tidak putus asa untuk memaksakan kehendak memutar kompetisi, mungkin karena masalah sponsor. Bukan karena teguran dari AFC atau FIFA. Juga melakukan pendekatan dari hati ke hati dengan klub yang sudah membabi buta dalam keadaan serba tidak menentu seperti sekarang ini.

Jauh lebih profesional dan bertanggung jawab, jika PSSI mencontoh Asprov PSSI Jatim, dengan tegas memutuskan menyatakan tidak memutar Liga 3 Zona Jatim, karena sudah koordinasi dengan KONI Jatim dan Satgas Covid-19 Jatim, tidak mendapat ijin. Tetapi kepastian hukum dan kepastian pembinaan sudah jelas, walaupun pahit.

Inilah salah satu kecerobohan PT LIB secara administrasi dan kurang profesional, membiarkan emosi tidak terkendali walaupun ada dua hal prinsip sudah tidak mungkin tercapai. Pertama, pembinaan dan prestasi pemain. Kedua, belum mengantongi ijin dan koordinasi dengan pihak terkait. Padahal jika ingin lebih profesional cukup melakukan koordinasi dan hasil dari kesepakatan saat koordinasi sebagai pijakan PSSI dan PT LIB mengambil langkah strategis. Bukan menunggu nasib seperti saat ini. (@)