Tajuk  

Pro Kontro UU Cipta Kerja, Mari Kembali ke Sang Pencipta

Pro Kontro UU Cipta Kerja, Mari Kembali ke Sang Pencipta
Djoko Tetuko

Kini semakin nyata bahwa kelompok pro dan kontra, masih terus membuat pernyataan saling menguatkan keputusan meraka, dan melemahkan sikap lawan.

Kelompok lain memilih sama-sama aman. Artinya kelompok pengusaha pasti berpihak pada pemerintah dan DPR RI sudah memberikan jalan untuk melakukan berbagai investasi sesuai kelonggaran pada UU Cipta Kerja.

Sedangkan kelompok buruh dan barisan tertentu, tidak kalah hebat memberikan aksi dengan demo turun di jalan hingga demo komunitas di lingkungan tempat bekerja.

Hingga masa pandemi Covid-19 berakhir pun, pro dan kontra tidak akan selesai. Mengingat kekuatan sekarang ini hanya persoalan kacamata berbeda. Tetapi semua kembali sama-sama menyatakan berjuang untuk rakyat.

Oleh karena itu, memilih di antara pro dan kontra dengan berbagai argumentasi cukup berbobot juga berkualitas. Tanpa bermaksud menutup ruang demokrasi dalam perbedaan, maka sebaiknya kembali kepada Sang Pencipta, kepada Allah SWT.

Ayat surat terakhir Surat Al Baqarah, sebagai pembuka tulisan ini minimal untuk perenungan dan kontemplasi. Pertama, semua sudah kehendak Yang Maha Kuasa; Kedua, mengapa dalam situasi dan kondisi pandemi Covid-19 masih diberi takdir ribut urusan ini; Ketiga, pasrahkan semua kepada Allah SWT, karena Allah SWT tidak akan memberikan beban melebihi batas kemampuan seseorang.

Demikian juga, Allah SWT tidak akan memberikan beban kepada suatu negara atau pemerintahan atau seluruh bangsa, melebihi batas kemampuan mereka.

Mari mengambil hikmah dari perbedaan ini dengan membaca terjemahan ayat sebelumnya, “Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.

Sekadar mengingatkan bahwa ketika perbedaaan, ketika pro kontra sudah sama-sama memanas, maka membutuhkan pendingin dengan membaca ayat-ayat suci Al Quran, atau paling tidak memahami isi dan kandungan artinya, supaya kita semua lebih mampu mengendalikan diri, di antara sudah usaha maksimal, dalam mempejuangkan kehidupan rakyat menuju makmur dan sejahtera. (@)