Tajuk  

Tobat Obat Hadapi Wabah dan Musibah

Tobat Obat Hadapi Wabah dan Musibah
Djoko Tetuko

Semua sekedar peringatan dari Allah SWT, apakah manusia mau merenung, kontemplasi, bertaubat, dan melakukan aktifitas positif. Atau masih dikejar-kejar urusan dunia.

Saat wawancara juga menyampaikan bahwa Allah SWT sudah mengingatkan pada ayat 284 surat Al Baqarah, (dengan arti) ; “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Tafsir Ibnu Katsir dan Asbabun Nuzul ayat ini menjelaskan, “Ketika turun ayat 284, para sahabat merasa keberatan, sehingga datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sambil berlutut memohon keringanan dengan berkata, “Kami tidak mampu mengikuti ayat ini.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Apakah kalian akan berkata, ‘Kami mendengar, akan tetapi tidak akan menurut) seperti yang diucapkan oleh ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang sebelum kamu? Ucapkanlah, ‘Kami mendengar dan taat, ampunilah kami ya Rabbana, hanya karena-Mu lah tempat kembali.” Setelah dibacakan kepada para sahabat dan lidan mereka pun sudah terbiasa, turunlah ayat 285. Kemudian mereka melaksanakan ayat ini, lalu turunlah ayat selanjutnya 286.” (Diriwayatkan oleh Muslim dan lain-lain, yang bersumber dari Abu Hurairah. Dan diriwayatkan pula oleh Muslim dan lain-lain, yang bersumber dari Ibnu Abbas)

Allah Ta’ala memberitahukan, bahwa Dialah yang memiliki kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Dan Dia selalu memantau segala sesuatu yang terdapat di sana, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya, baik itu yang tampak maupun yang tersembunyi, meskipun sangat kecil dan benar-benar tersembunyi. Selain itu Dia juga memberitahukan bahwasanya Dia akan menghisab hamba-hamba-Nya atas segala perbuatan yang telah mereka kerjakan dan apa yang telah mereka sembunyikan dalam hati mereka. Sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam Surah Ali Imraan ayat 29 yang artinya: “Katakanlah, ‘Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu memperlihatkannya, pasti Allah mengetahui.’ Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” Firman-Nya dalam Surah Thaahaa ayat 7 yang artinya: “Sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.” Ayat-ayat al-Qur’an yang membahas hal tersebut sangat banyak.

Sekedar mengingatkan atau saling mengingatkan bahwa peristiwa dan kejadian di bumi sudah penuh rekayasa, penuh sandiwara, penuh tipu daya, hanya karena berebut kekuasaan dunia.

(Tafsir al-Wajiz) يُحَاسِبْكُم بِهِ اللهُ ۖ ( niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu) Yakni perhitungan dengan hamba-hamba-Nya atas apa yang ia tampakkan, dan apa yang ia sembunyikan yang termasuk hal-hal yang akan dihisab atasnya, seperti menyembunyikan kesaksian, keraguan terhadap agama, kemunafikan, pendustaan, dan lain sebagainya. Adapun jika seorang hamba berbicara dengan hatinya untuk melakukan kemaksiatan namun dia tidak mengerjakannya maka dia dimaafkan atas itu, dengan dalil hadist yang berbunyi: “sesungguhnya Allah mengampuni umat ini apa yang dibicarakan oleh hatinya selama ia tidak mengeluarkannya atau mengerjakannya. (Zubdatut Tafsir)

Wabah, musibah, dan bencana di Indonesia dan di dunia adalah hasil rekayasa manusia melakukan kerusakan di semesta alam ini. Tidak ada pilihan kecuali taubat Nasioanl atau taubat dunia untuk kembali kepada kehidupan normal tanpa ada pengrusakan alam semesta alam dan rekayasa politik, apalagi sengaja hanya karena memburu kekuasaan dan harta benda belaka.

Kehidupan normal sesungguhnya umat seluruh dunia, bukan sekedar disiplin protokol kesehatan terutama memakai masker dan jaga jarak. Tetapi kehidupan normal tidak melakukan perusakan alam semesta dan tidak merekayasa kebobrokan akhlaq manusia (budi perketi manusia). Sekali lagi tobat adalah obat hadapi wabah dan musibah. (@)