Lapsus  

Edy Rahmayadi Pastikan Sengketa Tanah di Sumut Selesai 30% Tahun Ini

Edy Rahmayadi Pastikan Sengketa Tanah di Sumut Selesai 30% Tahun Ini
Gubernur Edy Rahmayadi menerima kunjungan sahabatnya La Nyalla M Mattaliti, Ketua DPD RI ((foto/istimewa)

Saat melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatra Utara, para senator sempat menanyakan mengenai penanganan status tanah di provinsi ini agar kedepan lebih serius lagi

MEDAN (WartaTransparansi.com) –Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menerima kunjungan kerja Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) AA Lanyalla Mahmud Mattalitti dan rombongan di Pendopo Rumah Dinas, di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Rabu (16/9/2020).

Gubernur melaporkan beberapa hal yang menjadi pertanyaan LaNyalla dan sejumlah Senator lainnya. Salah satunya mengenai permasalahan pertanahan di Sumut. “Permasalahan pertanahan kita, baik HGU dan eks HGU dalam proses. Secepatnya, tahun ini kami targetkan 30% selesai,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi didampingi Wakil Gubernur Musa Rajekshah.

Sementara terkait tanah Lapangan Udara Soewondo di eks Bandara Polonia Medan, yang juga ditanyakan oleh Ketua DPD, disampaikan bahwa sudah diputuskan untuk dipindah ke Kabupaten Langkat dan saat ini sedang dalam proses. “Sudah ada perintah untuk dipindah ke Kabupaten Langkat,” ungkap Edy.

Terhadap upaya DPD RI untuk memasukkan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit dalam revisi Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Gubernur Edy sangat berharap dapat segera dilakukan. “Kita punya perkebunan yang luas sekali, tapi tidak mendapat apa-apa sama sekali, hanya mendapat pajak tanah,” ujar mantan Pangkostrad TNI itu.

Selain persoalan sengketa lahan dan tanah, LaNyalla juga menyinggung beberapa proyek strategis nasional di Sumatera Utara. Di antaranya, Kaldera Toba, Rusunawa yang terintegrasi dengan KEK Sei Mangke, Kawasan Industri Kuala Tanjung, Jalur Kereta Api Siantar-Parapat, LRT Mebidang dan Kawasan Olahraga Terpadu Sumut Sport Center.

Mantan ketua umum Kadin Jawa Timur itu juga mendorong Pemprov Sumut untuk mencari cara guna meningkatkan volume ekspor Kopi Sumut yang masih memiliki peluang pasar dari 6 negara buyer, yakni Amerika, Jerman, Jepang, Korea, Belanda dan China. “Setahu saya, mereka masih membutuhkan lebih dari yang selama ini dapat dipenuhi oleh Sumut,” tukasnya.