Koalisi Tunda Pilkada 2020, Akan Gelar Simulasi Proses Pencoblosan Yang Membahayakan Masyarakat

Koalisi Tunda Pilkada 2020, Akan Gelar Simulasi Proses Pencoblosan Yang Membahayakan Masyarakat

“Konsolidasi Koalisi Tunda Pilkada 2020 saat ini sedang berjalan dari aksi damai yang dilakukan di Istana dan Komnas HAM. Aksi ini mendapat dukungan yang luar biasa dari berbagai elemen,” tuturnya.

Kata Lisman, saat ini gelombang Tunda Pilkada 2020 bergulir sangat kencang dari Komnas HAM, Ketua MPR RI, Ketua DPD RI, Praktisi Hukum, Pengamat Politik dan seluruh elemen lainnya. Bahkan Lembaga Survey sendiri sudah memberikan hasil surveynya 19 Juta OTG akan ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2020. Sehingga hal ini bisa membahayakan dan mengorbankan jutaan nyawa rakyat Indonesia,” terang Lisman.

“Pilkada 2020 bisa ditunda ke Opsi B dan C, karena itu jangan di Pilkada Solo dan Medan. Dimana hal ini tentu bisa mengorbankan jutaan nyawa rakyat Indonesia yang tidak berdosa di Klaster Covid 19,” ulang Lisman berkali-kali menegaskan.

Terakhir kata Lisman, ampai hari ini KPU RI juga tidak punya konsep yang jelas sampai massa bisa berkumpul ramai-ramai tanpa mengindahkan Protokol Kesehatan. Artinya KPU RI sendiri tidak mampu menjalankan Pilkada 2020 ini dengan adaptasi kebiasaan baru,” tandas Lisman.

“Pilkada saat ini baru masuk tahapan Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah, belum pada tahapan kampanye dan pencoblosan. Tentu hal Ini sangat berbahaya bagi kita semua yang bisa menjadi korban Covid 19 di Pilkada 2020,” jelas Lisman menutup siaran persnya. (din)