Tajuk  

Masih Adahkah Peri-Kemanusiaan dan Peri-Keadilan

Masih Adahkah Peri-Kemanusiaan dan Peri-Keadilan
Djoko Tetuko Abdul Latief

Brahmanto Anindito (pengamat), melihat bahwa “Perang suci ini harus kita menangkan. Penjajahan di muka bumi ini harus dihapuskan! Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan!”.

Perikemanusiaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat-sifat yg layak bagi manusia, seperti tidak bengis, suka menolong, bertimbang rasa.

Perikeradilan adalah segala hal mengenai sifat adil, yaitu memperlakukan orang lain sebagaimana kita sendiri ingin diperlakukan, menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya, tidak berat sebelah dan tidak pandang bulu.

Sederetan permasalahan peri-kemanusiaan, setiap hari muncul ke permukaan tanpa mampu memberi jawaban pasti. Sudahkah kita memegang amanat dengan teguh dan berbudi luhur.

Sederetan kasus peri-keadilan, menumpuk seperti kerupuk, tergantung siapa mau menepuk-nepuk. Remuk? Hancur? Atau hukum tunduk merunduk. Dan keadilan seperti di pasar kambing.

Peri-Kemanusiaan dan peri-keadilan, sebuah cita-cita luhur para pendiri negara ini, kini sudah diambang hancur, bahkan sudah menjelang habis umur.

Peri-Kemanusian dan peri-keadilan, hanya indah pada naskah Pembukaan UUD 1945 dan manis dalam pidato atau ajakan berbangsa san bernegara secara benar.

Belum lagi, compang camping beragama, dimana semua seperti sudah menyatu dengan kitab suci. Menyalahkan satu sama lain, lupa ada perjanjian agung tentang umat Islam mau menghilangkan kalimat khas dalam ibadah, “keTuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.

Masihkah perjanjian Agung begitu luhur, dan umat Islam menyerahkan nilai ibadah secara khusus kepada bangsa dan negara. Masih diperdebatkan!
Padahal semua itu dengan harapan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan menjadi jembatan memakmurkan maupun Mensejahterakan rakyat Indonesia.

Peri-kemanusiaan dan peri-keadilan, dengan memegang teguh Ke-Tuhanan yang Maha Esa, insyaAllah akan mengantar amanat para pendiri negara akan terlaksana dengan barokah. (@)