Tajuk  

Belajar dari Pencoretan Pemain Timnas U-19

Belajar dari Pencoretan Pemain Timnas U-19
Djoko Tetuko

Oleh : Djoko Tetuko (Pemimpin Redaksi WartaTransparansi.com)

Sebelas pemain tim nasional usia 19 tahun, menerima keputusan pahit ketika dinyatakan dicoret dalam training centre, persiapan menuju Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan pada 14-31 Oktober 2020.

Keputusan manajer sekaligus pelatih Shin Tae-yong, mencoret 11 pemain tentu punya alasan kuat, apalagi salah satu di antara pemain yang dicoret adalah pemain dengan prestasi cukup membanggakan, seperti Sutan Zico.

Sebelas pemain timnas U-19 yang dicoret, sebagaimana data dari PSSI, yaitu;
1. Alif Jaelani (Barito Putera)
2. Hamsa Medari Lestaluhu (Bhayangkara FC)
3. Mahmud Cahyono (PPOP DKI Jakarta)
4. Muhammad Darmawan (PPLP DKI)
5. Sutan Diego Armando Zico (Persija)
6. Figo Sapta Fahrezi (Persija)
7. Kartika Vedhayanto Putra (PSIS)
8. Muhammad Rifaldo Lestaluhu (Mitra Kukar)
9. Miftahul Husyen (Bhayangkara FC)
10. Arya Putra Gerryan (Borneo FC)
11. Deka Muhammad Toha (ASAD 313).

Pencoretan pemain tahap pertama pada 11 Agustus 2020, merupakan sebuah pelajaran berharga bagi pemain nasional, calon pemain nasional, pengamat sepakbola, pemerhati sepakbola, juga suporter serta pemgurus PSSI.

Minimal bahwa pencoretan pemain dalam dunia olahraga, dengan landasan berpikir sportivitas, kejujuran, dan berkeadilan demi prestasi tertinggi, maka akan melahirkan prestasi membanggakan. Pencoretan dalam bahasa agama, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, bahwa sesuatu jika ditangani ahlinya akan berhasil. “Katakan (sampaikan) walau pahit”.

Mencoret pemain bagi Shin Tae-yung, insyaAllah sudah biasa karena sudah menelan asam garam menangani, melatih dan memenej pemain nasional Korea Selatan hingga berhasil menorehkan prestasi tidak memalukan di Piala Dunia.

Tetapi, bagi pengurus PSSI dan pemerhati sepakbola serta insan sepakbola di negeri ini, memang kadang sedikit agak terkaget-kaget. Apalagi salah satu pemain yang dicoret langganan timnas turut tersingkir dalam seleksi awal.

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, ketika mengikuti latihan perdana 7 Agustus 2020, juga ikut hadir memantau, Indra Sjafri, Direktur Teknik PSSI.