Tajuk  

Bahaya! Stres Anak di Rumah Naik 3 Kali Lipat

Bahaya! Stres Anak di Rumah Naik 3 Kali Lipat
Djoko Tetuko Abdul Latief

Oleh : Djoko Tetuko (Pemimpin Redaksi Transparansi)

(Pendidikan Akhlaq Wajib Diutamakan)

Masih dalam rangkaian peringatan Hari Anak  Nasional (HAN), tepatnya Kamis (23/7/ 2020).  Sebuah riset yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), ternyata hasilnya sungguh mengejutkan. Dimana tingkat stres anak ketika berada di rumah, termasuk harus melakukan aktifitas belajar mengajar (ABM) meningkat hingga 3 kali lipat.

Hasil riset ini patut diinformasikan secara cerdas, tangkas, kuat, sehat, dan bermartabat. Mengapa demikian? Anak sebagai generasi penerus dan generasi harapan bangsa di masa mendatang, jika mengalami stres sangat berat, maka akan berakibat pada tumbuh kembang dan proses pertumbuhan menuju dewasa. Padahal metode didaktik (mendewasakan anak), selama ini lebih banyak diperoleh ketika kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dengan metode tatap langsung. Sebagai transformasi pendewasaan budi pekerti atau akhlaq.

Sementara itu, di masa pandemi ini justru, anak harus tinggal di rumah dengan protokol kesehatan dan pengetatan lain, juga wajib tetap aktif dalam belajar dan mengajar. Sebab anak tetap belajar kemudian guru dari jauh melalui dalam jaringan (daring) mengajarkan materi pelajaran sesuai dengan kurikulum walaupun kurikulum (bukan) dibuat khusus untuk proses KBM pada masa pandemi Covid-19. Sehingga sangat dibutuhkan pilihan utama dalam pendidikan anak. Apalagi masa pandemi diperkirakan sampai hampir 1 tahun.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Jatim, Andrianto, ketika membuka lomba karya tulis cerita anak di DPD Golkar Jatim, Minggu malam (26/7/2020) menyatakan, bahwa
dari data ada 1.350 anak terpapar gara-gara terinfeksi virus Corona di Jatim hampir 7 persen, dengan rincian, anak usia 5 tahun sebanyak 1,8 persen. Sedangkan anak usia di atas. 6 tahun hingga 17 tahun 4,9 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penularan terhadap anak masih mengkhawatirkan.

Andrianto menjelaskan, pada prinsipnya anak-anak di Jatim mengalami stres cukup tinggi. Sebagaimana hasil riset Kemeterian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengalami beban cukup berat karena meningkat sampai 3 kali, dibanding kebiasaan di rumah pada hari biasa, sebelum masa pandemi Corona.

Ketua DPD Golkar Jatim, Sarmuji, mengatakan menggelar lomba karya tulis cerita anak ini untuk menumbuhkan anak agar gemar membaca juga menulis.

Dan sangat diharapkan, pada masa pandemi Covid-19 ini para orang tua, lebih memperhatikan dan benar benar bisa menjaga anak di rumah dengan baik, memberikan cerita yang positif, memberikan informasi tentang bahaya virus Corona, agar anak anak bisa terhindar dari penularan dan penyebaran Covid-19, terutama disiplin protokol kesehatan pada saat keluar rumah dan bermain. Mengingat kebanyakan anak terinfeksi atau psisitif Covid-19 karena penularan dari orang dewasa dan keluarga.