BANGKALAN (WartaTransparansi.com) – Bukan kali ini saja ulama besar Syaikhona Kholil Bangkalan, Madura, untuk diusulkan mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional dari Pemerintah Indonesia. Meski para Kiai besar tidak sibuk dengan penghargaan ini.
Namun kami memandang Ulama Bangkalan ini layak mendapat penghargaan karena jasa beliau kepada bangsa dan negara, yang telah melahirkan banyak ulama besar pula. Demikian diungkapkan Ketua DPD l Golkar Jawa Timur M. Sarmuji di Bangkalan, Jumat (24/7/2020).
Sarmuji menegaskan siap mendukung pengusulan Syaikhona Kholil dianugerahi gelar pahlawan nasional oleh pemerintah RI.
Sarmuji di Bangkalan dalam rangka membuka Musda X Golkar Bangkalan. Namun sebelum membuka Musda, ia bersama pengurus DPD Golkar setempat melakukan ziarah makam Kiai Syaikhona.
“Pada kesempatan kali ini saya menyatakan DPD Golkar Jawa Timur mendukung andaikan rakyat seluruh Madura ini menginginkan Syaikhona Kholil menjadi pahlawan nasional,” tegas anggota Komisi Xl DPR RI tersebut.
Seperti diketahui Syaikhona Kholil adalah ulama terkemuka yang menjadi guru para ulama besar di Jawa maupun Madura.
Ulama terkemuka tersebut diantaranya KH. Hasyim Asy’ari pendiri Nahdlatul Ulama dan Muhammad Darwis atau KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, serta KH. As’ad Syamsul Arifin.
“Syaikhona Kholil ini adalah inspirasi kita semua. Beliau adalah guru kita semua, gurunya para guru ulama se-Jawa dan Madura. Bahkan gurunya KH Hasyim Asyari dan KH. As’ad Syamsul Arifin yang keduanya sudah mendapatkan gelar pahlawan nasional,” beber lengkap Sarmuji.
Sarmuji menghimbau kepada seluruh masyarakat terutama DPD Golkar Bangkalan untuk mengerahkan segala tenaga dan pikiran untuk memperjuangkan kembali Syaikhona Kholil mendapatkan gelar pahlawan nasional meskipun hal itu bukan tujuan Syaikhona Kholil berjuang secara moral keagamaan dan nasionalisme agar bangsa ini terbebas dari kolonialis Belanda.
“Yang perlu untuk kita perjuangkan sekali lagi mungkin waktu itu tahun 2018, kita perjuangkan kembali Syaikhona Kholil sebagai pahlawan nasional, maka pada kesempatan kali ini saya ingin juga menghimbau supaya tenaga dan pikiran kita curahkan.
Meskipun Syaikhona Kholil sendiri pasti tidak ingin dipuji tidak ingin dihargai atas segala perjuangannya,” tegas legislator dari dapil VII Blitar, Tulungagung, dan Kediri tersebut.
Pada tahun 2018 Bupati Bangkalan Abdul Latif Imron pernah mengusulkan kepada pemerintah agar Syaikhona Kholil mendapatkan gelar pahlawan Nasional.
“Muridnya Syaikhona saja sudah menjadi pahlawan nasional, kenapa gurunya belum?,” ujar Abdul Latif yang masih cicit dari Syaikhona Kholil saat itu.
Syaikhona Kholil adalah inspirasi yang bisa menjadi teladan bagi generasi selanjutnya. Masyarakat wajib menghormati dan menjunjung tinggi perjuangan Syaikhona Kholil.
“Hal ini (gelar pahlawan) menjadi penting karena menggambarkan setiap perjuangan akan memberi inspirasi bagi generasi-generasi saat ini,” tutup Sarmuji. (min)