Satgas Penanganan Covid-19 Bantu PSSI Adakan Swab Test

Satgas Penanganan Covid-19 Bantu PSSI Adakan Swab Test
Teks foto: Ketua Satgas penanganan Covid-19 Doni Monardo memberikan semangat manajemen dan suporter Persebaya.

JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Setelah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 merestui digelarnya kembali kompetisi Liga 1, mereka juga akan membantu PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk melakukan swab test terhadap seluruh pihak yang terlibat pada pertandingan, Oktober mendatang.

Hal itu diungkapkan ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo ketika menerima ketua umum PSSI Mochamad Iriawan di kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Doni mengatakan, peserta kompetisi bisa harus mematuhi protokol kesehatan bagi perangkat pertandingan dan tanpa penonton.

“Satgas mendukung liga bergulir dengan syarat menerapkan protokol kesehatan, dan akan mendukung dengan memberikan bantuan swab test kepada PSSI,” ujar Doni melalui laman resmi Satgas Penanganan Covid-19.

“Selain itu pertandingan harus tanpa dihadiri penonton, karena tidak ada yang bisa menjamin keselamatan para penonton. Ditakutkan terjadi kontak erat dengan salah satu orang yang terpapar Covid-19 yang hadir di stadiona. Kemudian mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan dengan mengajak figur-figur tokoh sepakbola yang diharapkan lebih efektif dan didengar oleh masyarakat, karena mereka dijadikan panutan dan memiliki fans yang banyak,” tambahnya.

Doni menambahkan, ia sempat berdiskusi dnegan pentolan suporter Persebaya Surabaya, Bonek. Doni berharap suporter lain juga melakukan langkah serupa seperti Bonek dengan membuat gerakan Tri Wani, yaitu wani pakai masker, wani cuci tangan dan wani jaga jarak.

“Gerakan Bonek ini tidak hanya di Surabaya, tapi melebar ke Manokwari dan Sorong. Jadi lewat olahraga, khususnya sepakbola, kita bisa membantu meningkatkan program pencegahan. Ini momentum yang sangat bagus ketika olahraga bisa menggerakan seluruh komponen bangsa,” tutur Doni.

“Peran menghadapi Covid-19 bukan lagi orang per orang, tetapi melalui komunitas-komunitas. Ketika komunitas ini sukses, kelompok ini akan menjadi pahlawan bagi diri sendiri dan orang sekitarnya, serta akan menjadi pahlawan kemanusiaan bagi orang banyak.” (sr)