CORONA Jatim Bahaya! Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 mengumumkan bahwa Jatim sudah pada angka 4920, atau tinggal 80 kasus positif lagi, maka sudah menembus angka 5 ribu.
Dan itu sudah menjadi runner-up kedua nasional, dengan catatan kemungkinan sangat kecil disalip/dilewati oleh Jabar maupun Sulsel (satu-satunya Provinsi luar Jawa yang sudah menembus kasus mencapai angka 1500 lebih.
Bahkan keadaan ini, sangat membahayakan dan memerlukan perhatian khusus, mengingat Kota Pahlawan Surabaya sudah menjadi pesaing utama, bahkan mengungguli Jakarta (dengan catatan kasus jika Jakarta dengan (7485 – 2272 – 518) dibagi menjadi 5 kota dan Kepulauan Seribu, maka Jakarta Pusat, Utara, Barat, Selatan dan Timur plus Kepulauan Seribu) rata-rata mencapai angka sekitar 1.300).
Itu artinya hanya separoh atau setengah dari kondisi kasus terkini di Surabaya dengan catatan mencapai 2.633 dengan pasien sembuh 240 dan kasus meninggal 246.
Data hingga tanggal 1 Juni 2020 menunjukkan bahwa Kota Surabaya mendapat predikat Zona Hitam, karena dengan kasus positif, pasien sembuh, dan korban terkena Corona wafat/meninggal dengan catatan sangat fantastis (2.633 – 240 – 246) sudah melampui Jabar dengan catatan kasus (2294 – 619 – 144), demikian juga Sulsel dengan sebaran di Kota Makasar sangat membahayakan, dengan catatan kasus (1.586 – 625 – 75), justru masih tertinggal jauh jika mau menandingi Kota Surabaya.
Data sementara Jatim dengan catatan kasus (4920 – 699 – 418) jika dikurangi dengan data Kota Surabaya yang begitu sangat fantastis (2.633 – 240 – 246), maka 37 kabupaten/kota se Jatim termasuk Sidoarjo dan Gresik sebagai bagian dari wilayah PSBB Surabaya Raya, hanya mencatat kasus (2.187 – 453 – 172).
Sebab Jatim tanpa data Kota Surabaya, hanya mencatat kasus (2.187 – 453 – 172). Itupun data sementara terakhir Kabupatan Sidoarjo (644 – 29 -58) dan Kabupaten Gresik (178 – 14 – 19), masih belum signifikan menjadi penyumbang data terbesar di Jatim. Apalagi data kota besar serta kota/Kab penyanggah ibu kota provinsi seperti; Depok, Bogor, Bekasi, Tangerang, Tangasl, Makasar, Semarang, Bandung, Medan, Denpasar, Palembang, Balikpapan, Banjarmasin, dan Samarinda, masih jauh tingkat bahaya penyebarannya.
Bahkan Kota Surabaya secara mengejutkan telah melampoi jauh Provinsi Jateng (1717 – 370 – 70), Sumsel (995 – 215 – 34), Kalsel (948 – 99 – 96), dan Banten (867 – 252 – 69), sudah ditetapkan sebagai Zona Hitam atau dengan kata lain sangat membahayakan.
Dengan begitu keadaan ini sangat membahayakan juga bagi Provinsi Jatim, mengingat Surabaya menjadi gerbang seluruh aktifitas di Jatim juga di belahan Indoensia Timur, baik melalui transprtasi darat, laut, maupun udara.
Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur, sekaligus kota metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta. Surabaya terletak 800 km sebelah timur Jakarta, atau 435 km sebelah barat laut Denpasar, Bali. Surabaya terletak di pantai utara Pulau Jawa bagian timur dan berhadapan dengan Selat Madura serta Laut Jawa.
Surabaya memiliki luas sekitar ±326,81 km², dengan lebih dari 3 juta penduduk pada tahun 2018. Daerah metropolitan Surabaya yaitu Gerbangkertosusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, dan Lamongan), dimana daerah penyanggah di luar Surabaya sudah mencapai jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa, kawasan ini menjadi daerah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek.