SURABAYA (WartaTransparansi.com) –Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dr H Zainudin Amali SE MSi memberikan tali asih kepada mantan atlet sepak bola nasional Yoppy Saununu.
Pemberian tali asih kepada legenda Persebaya Surabaya di era tahun 70-an itu, disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Sahat Tua P Simanjuntak ketika bersilaturahmi ke kediaman Yoppy di Pondok Nirwana Jalan Baruk Utara, Rungkut, Surabaya, Senin (1/6/2020).
Sahat dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kunjungan dirinya kali ini merupakan arahan dari Menpora Zainudin Amali sekaligus memberikan santunan kepada mantan atlet yang kini berusia 64 tahun itu yang pada masa mudanya telah mengharumkan negara. Hal itu sebagai bentuk kepedulian pemerintah melalu kemenpora kepada para mantan atlet.
“Kami menyampaikan salam hormat dari Bapak Menpora Zainudin Amali terhadap beliau (Yoppy Saununu). Adanya tali asih ini sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para mantan atlet. Bapak Menpora mengucapkan terima kasih dan rasa bangga karena kiprah atlet seperti Yoppy yang mengharumkan nama bangsa Indonesia,” ujar Sahat saat menyerahkan tali asih dari Menpora Zainudin Amali.
Dalam kesempatan tersebut Sahat yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Timur periode 5 tahun akan datang itu juga memberikan bantuan secara pribadi kepada Bung Yoppy.
Sahat, mantan Ketua Umum Pengprov Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina) Jatim maupun pengurus PB Pertina itu menegaskan pemerintah memang layak untuk memberikan apresiasi kepada para atlet yang telah menunjukkan jasanya kepada bangsa dan negara. Tentunya dengan memperhatikan masa depan mereka setelah tidak menjadi atlet lagi.
Perlu diketahui, Bung Yoppy, putra Maluku kelahiran Denpasar ini merupakan atlet sepak bola yang pernah membela negaranya di beberapa event internasional, antara lain Kejuaraan Pelajar di Manila, Filipina (1974), Turnamen Kings Cup, Bangkok, Thailand (1975), Merdeka Games, Kualalumpur, Malaysia (1976), SEA Games, Kualalumpur, Malaysia (1977).
Selepas gantung sepatu pada tahun 1980, beberapa pekerjaan pernah digeluti bung Yoppy. Mulai dari negosiator leasing hingga menjadi tukang parkir liar di daerah Ngagel, Surabaya.
Pihaknya mengaku prihatin dan trenyuh setelah berbincang santai dan menyimak perjalanan hidup mantan atlet satu ini. Penuh perjuangan pascapensiun dari kiprahnya bermain sepak bola.
“Kami prihatin dengan kondisi mantan-mantan atlet kita saat ini. Salah satunya ya Bung Yoppy ini. Dulu waktu masih muda masih dalam kondisi prima, semua mengelu-elu kan. Namun di masa tuanya tidak ada satupun yang peduli,” ujar Sahat.
Anggota DPRD Jawa Timur tiga periode ini mengatakan, pemerintah perlu memperhatikan kondisi mantan-mantan atlet yang pernah mengharumkan nama bangsa. “Saya kira pemerintah perlu mulai perlu menyusun database atlet-atlet berprestasi mulai dari tingkat internasional, nasional maupun daerah,” tambahnya.
Kondisi ini juga akan disampaikan langsung kepada Gubernur Jawa Timur Khofiah Indar Parawansa yang mungkin bisa dijadikan rekomendasi program.
Mengingat masih banyak mantan-mantan atlet berprestasi yang kehidupannya jauh dari sejahtera dan luput dari pantauan pemerintah. Apalagi, Menpora RI Zainudin Amali menaruh perhatian pada masa depan atlet. (sr/min)
