SURABAYA (WartaTransparansi.com) – Sebanyak 12 perwakilan klub memilih agar kompetisi Liga 1 2020 dihentikan secara permanen. Lima di antaranya klub asal Jatim yaitu Persebaya Surabaya, Madura United, Persela Lamongan, Persik Kediri dan Arema FC. Mereka menyampaikan hal itu pada rapat virtual dengan PSSI yang berlangsung Rabu (27/5/20).
Selain 18 perwakilan klub, rapat ini juga dihadiri oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator Liga 1 2020. Dalam acara yang dipimpin PSSI ini bertujuan untuk mencari opsi terbaik mengenai kelanjutan kompetisi apakah dilanjutkan atau harus dihentikan.
Sebaliknya, ada lima klub memutuskan agar kompetisi dapat kembali dilanjutkan. Sedangkan Persipura Jayapura memilih abstain atau netral.
Madura United memilih opsi kompetisi dihentikan karena didasari banyak pertimbangan.
Salah satunya adalah agar PSSI sanggup berkonsentrasi penuh untuk merencanakan program-program berikutnya di tahun 2021. Pasalnya jika kompetisi dipaksakan kembali dilanjutkan maka PSSI akan mengalami kesulitan.
Sebab hal ini bukan semata-mata menyangkut Liga 1 namun juga akan berpengaruh pada kompetisi di Liga 2 dan 3.
“Madura United pada rapat virtual bersama-sama dengan perwakilan 18 klub peserta Liga 1 yang dipimpin oleh PSSI dalam hal ini, Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto masih tetap pada penegasan untuk tidak melanjutkan kompetisi Liga 1 tahun 2020,” ujar Ziaul Haq, Dirut PT PBMB.
“Kalau tidak salah, kami bersama-sama dengan 11 klub Liga 1 lainnya juga menyampaikan sikap yang sama dengan komposisi 1 abstain dan 6 klub lainnya menyepakati kompetisi tetap berlanjut,” tambah Ziaul Haq.
Lebih lanjut lagi meski saat ini pemerintah sudah mempersiapkan pola hidup baru yang disebut new normal hal tersebut belum bisa memastikan bahwa penyebaran covid-19 bisa dihentikan.
Selain tim asal Jatim, 7 klub lainnya yang menolak kompetisi dilanjutkan di antaranya PSIS Semarang, PSM Makassar, Barito Putra, Persita Tangerang, Bhayangkara FC, Persija Jakarta, dan PSS Sleman. Persija Jakarta dan PSS Sleman, selain memilih kompetisi dihentikan, kedua klub juga memberikan saran lebih lanjut.
Baik Persija dan PSS Sleman, meminta Liga 2021 dimulai pada September 2020. Sedangkan untuk klub lainnya memilih kompetisi di setop dengan catatan adanya turnamen pengganti pada bulan September sampai Desember.
Menanggapi hal tersebut, PSSI pun mengaku sangat terbantu dengan apa yang telah dihasilkan melalui rapat ini. Untuk selanjutnya, poin-poin yang telah terkumpul akan dilaporkan kepada ketua Umum PSSI, Mohammad Iriawan dan dibawa daam rapat komite eksekutif PSSI.
Rapat Exco sendiri direncanakan akan dilakukan setelah 29 Mei menunggu info pemerintah terkait status daruruat covid-19. (sr)