Opini  

Surabaya Juara Corona, Gotong Royong Dukung Kampung Wani Transparansi (bagian-5)

Surabaya Juara Corona, Gotong Royong Dukung Kampung Wani Transparansi (bagian-5)
H. Djoko Tetuko Abdul Latief

Terakhir, ia pun meminta agar warga Surabaya saling memaafkan satu sama lain dan tetap berjuang di tengah pandemi Covid-19. Tak hanya itu, ia juga berpesan kepada anak-anak muda agar meneruskan kemerdekaan yang telah diraih para pahlawan. Berjuang untuk bangsa Indonesia bisa dilakukan dengan berbagai karya.

Konsentrasi dan fokus dalam HJKS sebagai upaya mendukung penuh pelaksanaan PSBB tahap ketiga, agar tetap sasaran dan tidak memiskinkan warga Surabaya. Maka harus meletakkan dasar wani (berani), pada pondasi paling kuat, yaitu “Wani Transpransi”, berani melakukan keterbukaan informasi publik pada masa pandemi virus Corona, dan menjadi simbol keguyuban dalam gotong royong warga kota Surabaya ketika Covid-19 sudah menjauh, yaitu menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat, masalah sosial, dan masalah kebersamaan masyarakat dalam menghadapi masalah apa saja.

Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran pada saat meninjau penerapan Kampung Wani di sejumlah kelurahan di Surabaya, yakni di Kelurahan Sidotopo, Kecamatan Semampir dan Kelurahan Moro Krembangan, Kecamatan Krembangan, Senin (25/5/2020) malam, menyatakan sangat senang karena masyarakat mempunyai antusias dan respons yang luar biasa untuk membentuk Kampung Wani sebagai upaya mandiri mengelola lingkunganya guna mencegah dan mengatasi COVID-19 serta dampak yang ditimbulkannya.

Fadil optimis COVID-19 di Surabaya akan dapat dikendalikan jika kampung tangguh bisa dilaksanakan oleh seluruh Kelurahan yang berbasis RW.

Yang penting, katanya, harus lebih ditingkatkan lagi untuk pencegahan COVID-19 adalah disiplin mulai diri sendiri dan dari keluarga. Selain itu harus guyub dan gotong royong untuk saling kerjasama.

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat acara Hari Jadi Lamongan ke-451 mengatakan, bahwa upaya mencegah penyebaran pandemi covid-19 tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Butuh adanya partisipasi dan gotong rotong seluruh pihak agar bisa segera teratasi.

Masyarakat harus menerapkan kebiasaan normal baru dengan terbiasa memakai masker, menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau physical distancing dan juga tidak keluar rumah kecuali urgent saja.

Diingatkan bahwa Kabupaten Lamongan hari ini menempati urutan ke-4 di Jawa Timur positif Covid-19 tertinggi. Ada sebanyak 87 kasus warga Lamongan yang terkonfirmasi positif.

Bagi seluruh warga Jawa Timur diminta pula untuk tidak mudik maupun silaturahmi di masa pandemi ini, dengan tinggal di rumah saja dan mengganti silaturahmi secara virtual.

Hal itu mengingat persentase OTG yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim juga masih terus meningkat, mencapai 34 persen berpotensi confirm positif Covid.

Konsep sederhana pelaksanaan “Kampung Wani Transparansi” ialah setiap kampung atau rukun warga (RW) dan rukun tetangga (RT) ditugaskan secara khusus mendata minimal ; penyebaran pandemi (merah, kuning atau hijau) dengan data dan dokumen angka; terdampak ekonomi langsung dan tidak langsung berapa; terdampak karena penyakit menahun dan usia sudah lansia. Berapa jumlah bantuan
sosial, penggunaan anggraan bagimana? Dari mana saja?, terdampak tidak langsung berakibat roda ekonomi berhenti. Jika hal itu dilakukan maka akan menjadi obat bagi warga Surabaya di mana saja.

Lebih wani lagi (lebih berani lagi), jika setelah masa pandemi Covid-19 selesai, menjadi contoh kampung wani sebagai kampung hebat bermartabat dalam menghadapi dan mengatasi berbagai permasalahan masyarkat secara gotong royong, guna menuju kehidupan masyarkat secara damai, adil, makmur, dan sejahtera. (jt)