Hampir semua kampung dilakukan penjagaan ketat, dan keluar masuk penjagaan harus menggunakan masker dan diukur suhu badan. Hari Raya Corona merupakan percontohan kehidupan manusia di masa mendatang ketika semua sudah merasa sibuk dan komunikasi hanya dilakukan dengan handa phone atau alat komunikasi sejenis.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam ucapan selamat di televisi menyatakan betapa berat dan perbedaan pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, dan meminta keadaan tidak mudik (sambang, Jawa) guna menyelamatkan keluarga di kampung halaman.
Sebagaimana diberitakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga melaksanakan shalat Idul Fitri 1441 H di halaman Wisma Bayurini, Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (24/5/2020).
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo serta, Kaesang Pangarep, melaksanakan shalat Id berjemaah dengan protokol kesehatan.
Shalat Id ini dipimpin Ketua DKM Masjid Baitussalam Istana Kepresidenan Bogor Muhammadun dengan khotbah bertemakan “Idul Fitri Momentum Hijrah”.
Dalam khotbahnya, Muhammadun menuturkan, Idul Fitri menjadi momentum untuk hijrah menuju kebaikan.
Muhammadun menyatakan jika sebelum Ramadhan, saling bermusuhan, saling menghina satu sama lain, banyak melakukan kesalahan, maka setelah hari raya Idul Fitri ini, mari komitmen untuk memperbaiki diri, saling rukun, saling bermaafan, saling bersatu, dan saling mempererat persaudaraan.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melakukan ibadah Shalat Idul FItri di rumah dinas wapres di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, sekaligus menjadi imam shalat yang diikuti istri Wury Estu Handayani, keluarga inti, staf protokol Sekretariat Wapres dan anggota Paspampres Grup B.
“Shalat Id di rumah, menerima keluarga yang dekat. Anak-anak dekat, tapi saya harus atur, tidak seperti dulu, tidak dalam satu waktu. Terpaksa itu harus dilakukan sesuai protokol kesehatan. Saya bilang, sudah Lebaran pakai virtual saja,” kata Wapres Ma’ruf dalam siaran langsung di televisi swasta, Minggu.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, di Jakarta, Minggu, mengatakan dalam khotbahnya, Ma’ruf Amin berpesan bahwa Idul Fitri menjadi momen untuk saling memaafkan antarumat manusia.
Potret Hari Raya Corona, menjadi ujian sekaligus kontemplasi bagi umat Islam bahwa ke depan ancaman perpecahan antarumat Islam dan kehidupan umat Islam sudah di depan, sebab kini mulai kehilangan ghirah ketika tradisi dan kebiasaan ajaran Islam, mulai terkikis karena tuntutan jaman Corona. (*)