“Karena dengan keberadaan Lumbung Pangan ini masyarakat memang sangat terbantu dapatkan sembako dengan harga murah dan bebas dari spekulan yang mematok harga tinggi. Sebab tujuan Lumbung Pangan itu membuat masyarakat nyaman. Dalam rangka mendekati Hari Raya dan PSBB, pemerintah turun tangan menyiapkan sembako di bawah harga. Memang tidak besar-besaran volume jualannya, tetapi membuat masyarakat tenang dan tidak panik,” ujar Erlangga.
Terkait stok bahan pangan, Erlangga mengatakan sangat cukup dan aman. Harga juga sangat stabil dan di bawah harga pasar karena mengambil dari sentralnya. Misalkan telur dari Blitar. Beras dari Jember, Mojokerto, Nganjuk, Bojonegoro, Ngawi dan lain sebagainya. “Makanya kalau beras, Lumbung Pangan ini menjadi etalase beras Jatim. Kami ambil dari Gapoktan di seluruh Jatim,” ujarnya.
Erlangga optimis Lumbung Pangan ini akan menjadi stabilisator harga bahan pangan di Jatim sehingga harga tidak dipermainkan oleh tengkulak atau sekulan. Gula misalnya, jika sebelum ini harganya bisa mencapai Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu, per kilogram dengan adanya Lumbung Pangan harga menjadi turun. Saat ini harga gelar di pasaran sudah di level Rp 15 ribu per kilogram.
Apalagi saat ini masyarakat juga bertambah banyak yang mengetahui dan senang karena ongkos kirim gratis. Dalam sehari, rata-rata transaksi baik online maupun offline mencapai 2 ribu transaksi per hari dari wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.(jt)