Menpora Puji Ketegasan Klub Pecat Pemain karena Narkoba

Menpora Puji Ketegasan Klub Pecat Pemain karena Narkoba
Teks foto: Choirun Nasirin

JAKARTA (WartaTransparansi.com) – Menpora RI Zainudin Amali memberikan apresiasi atas ketegasan manajemen klub Liga 2 PS Hizbul Wathan (PSHW) yang langsung memecat pemainnya karena berperilaku buruk. Hal itu disampaikannya menanggapi penangkapan kiper klub PSHW Choirun Nasirin karena narkoba.

Mantan penjaga gawang PSMS Medan itu terlibat dan tertangkap tangan oleh Badan Narkotika Nasional terkait 5.319 gram narkoba jenis methapetamine. Hal ini tentu mencoreng kancah persepakbolaan nasional. Atas perilakunya, Nasirin pun sudah dipecat dari klubnya PSHW.

Menurut Menpora, seorang atlet harus mencerminkan sikap baik di dalam dan di luar lapangan. “Sikap tegas dari klub seperti itu kita harus apresiasi,” ucap Zainudin Amali.

“Seorang atlet bukan hanya keterampilan fisik yang dibutuhkan, tapi mentalnya juga harus baik. Selain itu sikap dan perilaku, baik di lapangan maupun diluar lapangan,” tegasnya.

Menteri asal Gorontalo ini menekankan klub harus berani mengambil sikap tegas bila pemainnya melakukan hal negatif. Sebab seorang atlet harus mencerminkan sikap profesionalitas. “Profesionalitas harus melekat pada diri setiap atlet. Tindakan tegas klub PSHW harus kita dukung,” tutup Menpora Zainudin Amali.

Seperti diketahui, Manajemen PSHW melalui presidennya, Dhimam Abror, memutus kontrak pemainnya, Choirun Nasirin, yang terlibat kasus penyalahgunaan narkoba. Tak hanya itu saja, Choirul Nasirin juga dipastikan tidak mendapatkan gaji sebesar 20 persen sejak liga dihentikan.

Sementara itu, sang pemain juga sudah menyampaikan permohonan maaf kepada manajemen yang disampaikan oleh Dhimam Abror. “Dia (Nasirin) sudah menyampaikan permintaan maaf telah berbuat khilaf kepada perwakilan manajemen PSHW. Dia juga menerima keputusan pemecatan dirinya,” beber Dhimam Abror.

Choirun Nasirin ditangkap oleh BNNP Jawa Timur pada Minggu (17/5/20), bersama tiga rekannya, eks pemain Persela, Eko Susanto Indarto; eks Ketua Askot Jakarta Utara, Dedi A. Manik; dan sopir, Novan Ardian. Nasirin ditangkap saat menuju hotel di daerah Sedati, Sidoarjo, pukul 12.20. (nov)

i