Opini  

Rumah “Lailatul Qadar”

Rumah “Lailatul Qadar”
Djoko Tetuko Abdul Latief

Oleh : Djoko Tetuko (Pemimpin Redaksi Transparansi)

Dulu ketika semua berjalan normal-normal saja, belum ada virus Corona membabi buta, setiap malam ganjil 10 malam terakhir Ramadhan, jutaan umat Islam berbondong-bondong memenuhi masjid-masjid di seluruh pelosok jagad, memburu malam 1000 bulan atau malam Lalilatul Qadar.

Malam Lailatul Qadar sebagaimana janji Allah SWT, pada Surat Al-Qadar bahwa malam itu ketika umat Nabi Muhammad SAW dengan rata-rata usia sekitar 63 tahun, sama seperti usia Rasulullah, ketika ibadah dalam dzikir atau ibadah secara totalitas, ditakdirkan berjumpa dengan malam itu, maka mendapat pahala senilai sama dengan pahala ibadah 1000 bulan.

Malam Lailatul Qadar bahkan lebih baik dari 1000 bulan, karena ayat yang tersurat “Lebih baik dari malam 1000 bulan”. Padahal 1000 bulan itu sama dengan 83 tahun 4 bulan (1 tahun senilai 12 bulan; 83 tahun senilai 966 bulan) masih sisa 4 bulan dari 1000 bulan.

Malam Lailatul Qadar memberi pahala ibadah sekian detik dan sekian menit, ketika ditakdirkan menjumpai malam itu, maka mendapat catatan pahala sebagai tabungan akhirat 83 tahun 4 bulan. Sungguh luar biasa. Sungguh ajaib. Sungguh menggiurkan.

Malam Lailatul Qadar tahun 2020 Masehi atau 1441 Hijriyah, seluruh dunia hanya meratapi dengan perasaan sunyi dan hati nurani seakan-akan berhenti. Hanya mata hati saja yang masih mau mengantar jari-jari terus memburu kerinduan kepada ILAHI ROBBI.

Malam Lailatul Qadar sudah setengah jalan terlewati, sebagian kecil umat Islam, menjemput dengan tetap bersujud tanpa rasa takut terus tawadu’ juga tunduk di masjid-masjid yang memang tidak pernah menutup pintu menuju pengabdian. Sebagian besar karena takut virus Corona, hanya sanggup menatap dinding-dinding rumah mengharapkan kehadiran malam yang lebih baik dari 1000 bulan itu.

Malam Lailatul Qadar tahun 2020 Masehi atau 1441 Hijriyah, semua umat Islam dengan melepas hati suci ke alam hakiki, mengharap kehadiran ILAHI ROBBI dari balik rahasia ILAHI, dari rumah model apa saja, dari ikhtiyar menatap atap rumah menembus langit semesta dengan cara apa saja, dan dengan mengintip dari balik jendela model apa saja warna warni dunia ibadah, juga menyaksikan para malaikat mengantarkan “malam 1000 bulan” sampai waktu fajar.