“Nantinya kita akan bekerja sama dengan UMKM, kita bantu jual. Nah, di café ini juga akan kita tempatkan banyak bacaan, sehingga secara otomatis, anak-anak muda pasti akan tergerak hati untuk membacanya,” jelasnya kepada Suara Pasuruan.
Saat ditanya perihal anggaran, Cholis menegaskan sekitar Rp 300-Rp 400 juta adalah biaya yang ditaksir cukup untuk membangun Café Perpustakaan. Anggaran tersebut dipergunakan untuk pengadaan koleksi bacaan, meubeleur, daya dukung seperti jaringan internet alias Wifi, website, modal, hingga pembayaran tenaga kerja.
“Karena nanti, perpustakaan rencananya akan kita buka 24 jam, jadi akan menyerap banyak tenaga kerja,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala DPK Kabupaten Pasuruan, Moh Ridwan mengaku, selain di Pandaan, pembangunan Café Perpustakaan juga rencananya akan dibangun di Tosari dan Grati. Hal itu sengaja dilakukan dalam rangka mendukung pembangunan Kawasan Edu Wisata, Mina Politan dan Kawasan Bromo Tengger Semeru.
“Harapannya bisa kita bangun di 3 perpustakaan daerah, karena kita juga mendukung prioritas pembangunan di tahun 2021. Café ini saya nilai akan lebih mendekatkan generasi muda dengan buku. Apalagi dengan adanya layanan baru itu, nantinya dapat terintegrasi dengan layanan yang lain. Misalnya, setelah nonton Bola, pengunjung bisa nongkrong di kafe,” tegasnya (hen)
