Saleh Mukadar, Calon Wali Kota Harus Punya Visi Membangun Surabaya Ramah Lingkungan

Saleh Mukadar, Calon Wali Kota Harus Punya Visi Membangun Surabaya Ramah Lingkungan
Saleh Mukadar (baju biru) ketika di Stadion Gelora 10 Nopember, pekan lalu. (foto/dok transparansi)

SURABAYA  – Disebut sebut menjadi anak emas Walikota Tri Rismaharini sekaligus di gadang gadang menjadi walikota untuk lima tahun akan datang, ternyata popularitas dan elektabilitas Eri Cahyadi masih rendah.

Ini sebabnya Eri yang pada survey duabulan lalu menempati peringkat kedua setelah Wisnu Sakti Buana, namanya bakal tereliminasi. Sedangkan tiga nama kader internal yang terus mencuat yakni Wisnu Saksi Buana, Armuji dan Diyah Katarina, istri mantan Walikota Bambang DH.

“Sampai saat ini menurut hasil survei, elektabilitas Eri masih jauh di bawah tokoh politik, baik dari PDI Perjuangan maupun dari beberapa parpol lain,” kata Saleh Mukadar yang juga mantan Ketua DPC PDIP Surabaya, Selasa.

Pada Pilkada Surabaya 2020 ini, Saleh memiliki harapan khusus agar wali kota yang terpilih nanti memiliki visi besar untuk membangun kota Surabaya yang ramah lingkungan.

Selain itu, lanjut dia, bebas dari kemacetan dan memiliki transportasi massal yang mudah, murah serta menjangkau seluruh wilayah serta mampu meremajakan kampung kumuh.

“Jadi, bukan wali kota yang hanya mampu mengurusi taman, tapi mengabaikan aspek lainnya yang menjadi kebutuhan warga kota,” kata mantan manajer Persebaya ini.

Saleh menjelaskan, di Kota Surabaya ada tiga kader dari PDIP yang dinilai cukup menonjol, yaitu Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana, anggota DPRD Surabaya Dyah Katarina, dan anggota DPRD Jatim Armudji. (jon/min)