Kepala Sub Direktorat Kurikulum Dit KSKK Madrasah Ahmad Hidayatullah menjelaskan, keserasian pembahasan materi sejarah khilafah, jihad, dan moderasi dalam buku ini disajikan secara unik dengan melibatkan kemampuan berfikir analisis kritis dan keterampilan tingkat tinggi siswa.
Dengan begitu, mereka pada saatnya diharapkan memiliki kompetensi mencari solusi mewujudkan peradaban Indonesia maju dengan mengedepankan keharmonisan, perdamaian, toleransi, dalam merangkai keberagaman bangsa untuk mewujudkan Indonesia maju.
Daya kritis siswa dalam buku ini dilibatkan untuk mengambil makna yang dalam dari sikap kepemimpinan Nabi dalam membangun masyarakat Madinah, perjuangan mempertahankan nilai-nilai perdamaian Islam dalam Fathu Makkah, berani membela kebenaran, serta perjuangan membangun dan menjaga kesepakatan dan keharmonisan dalam kehidupan bersama dengan kelompok non muslim.
“Siswa juga diajak mengenal dan menemukan saripati karakteristik kepemimpinan Rasul dalam mengedepankan nilai-nilai moderasi,” jelas Ahmad.
Selain menggali secara mendalam keteladanan Nabi, dalam buku ini siswa juga dilibatkan berfikir kritis dan bersikap inovatif dalam kehidupan kekiniannya saat mengapresiasi kesalehan empat sahabat Nabi; misalnya kejujuran Abu Bakar, amanahnya Umar, kedermawanan Utsman, dan kepedulian Ali Bin Abu Tholib. Termasuk juga kelenturan sikap, ketabahan yang dikembangkan Walisongo dan para ulama Indonesia dalam mewujudkan kemajuan peradaban Indonesia.
“Buku ini tidak sekedar memberikan bekal pengetahuan agama, namun yang lebih penting buku ini berusaha menggerakkan daya belajar siswa untuk bersikap dan berprilaku dalam kehidupan beragama secara implementatif,” jelas Ahmad. (wt)