BoonPring Segera Proklamirkan Museum Bambu Pertama di Indonesia

BoonPring Segera Proklamirkan Museum Bambu Pertama di Indonesia
BOONPRING : Direktur BUMDes, Samsul Arifin (dua dari kanan), lalu Djamaludin, Kepala Dusun. (foto/transparansi/min)

Hasilnya, dari yang semula hanya 6 varietas, ternyata diluar dugaan ditemukan 72 jenis bambu. Ini setelah tahun 2016 masyarakat melakukan gerakan tanam bambu.Jika bambu sudah mencapai minimal 100 jenis, menejement akan memproklamirkan  bahwa BoonPring adalah satu satunya museum bambu di Indonesia.

Layaknya tempat wisata lainya, pengunjung BoonPring dikenakan retribusi yang besarnya variatif Rp 10.000 untuk dewasa dan Rp 5000 untuk anak anak. Dalam setahun sedikitnya 200.000 orang berlibur di BoonPring.

Untuk memenuhi kebutuhan pengunjung, juga di kembangkan UKM. Ada 22 stand/kios yang menyediakan makan dan sovenir dan 175 karyawan. Semuanya bergaji UMR.

Jika tidak ada halangan, tahun depan BUMDes ekpansi air mineral dan grosir sembako. Lahannya sudah tersedia yakni 1800 meter yang dibeli dari masyarakat. Bahan baku air mineral sangat bagus. Hasil penelitihan ada sumber air yang langsung bisa di minum, bebas bakteri.

Fungsi hutan bambu ini pertama sebagai resapan air dikala hujan. Namun di musim kemarau malah memproduksi air. Ini adalah sumberdaya alam yang luar biasa.

Dijelaskan oleh Samsul Arifin, meski personalia BUMDes gabungan dari unsur perangkat desa dan profesional, namun kami punya kantor sendiri yang terpisah dari kantor desa. Ini mengandung maksut supaya tidak ada intervensi dari desa dan terhindar dari konflik kepentingan dikemudian hari.

Sedangkan Pemerintah Kabupaten Malang juga menaruh perhatian serius terhadap BoonPring. Setidaknya BoonPring menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) walaupun kontribusinya masih kecil. (min)