Malang  

UIN Maliki, Kampus Mahasiswa 32 Negara

UIN Maliki, Kampus Mahasiswa 32 Negara
UIN Maliki, Kampus Mahasiswa 32 Negara

UIN Maliki, lanjutnya, sering mendapat juara umum, misalnya pada event PIONER dan OSKI yang baru saja berlangsung. Konsep yang dikembangkan yakni integrasi sains dan agama serta internasionalisasi. Predikat A dalam akreditasi institusi dan akreditasi prodi-prodi. Proses akreditasi AUN-QA kerja sama dengan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi.

“Jumlah peserta didik tujuh belas ribu mahasiswa. Empat ratus di antaranya berasal dari 32 negara. Mulai dari Cina, Rusia, Saudi Arabia, Libia, Sudan, dan seterusnya. Mereka sangat menikmati hidup di Malang Raya. Bahkan ada juga yang menikah dengan orang Indonesia. Justru orang Lamongan yang dipilih oleh orang Rusia,” katanya.

Peminat calon mahasisaa setiap tahun meningkat terus tanpa henti. Tahun ini, ada seratus sepuluh ribu peminat yang memilih prodi. Diterima sedikit sekali hanya sekitar tiga ribu enam ratus. Hal ini karena keterbatasan sarana untuk Ma’had/pesantren menampung mahasiswa baru yang terseleksi. Mereka dididik selama setahun menjadi mahasantri.

Ma’had/pesantren inilah pendidikan yang menangkal radikalisasi. Otomatis menjadi tempat bahkan rumah indah moderasi.

Guru besar UIN Maliki juga meningkat drastis dalam dua tahun. Ada enam profesor yang sudah mendapat SK dar Menristekdikti. “Insya Allah tahun depan akan bertambah tujuh atau sembilan lagi. Semoga jumlah para guru besar segera bisa mencukupi. Dengan rasio jumlah prodi yang sudah terakreditasi,” tandasnya.

Ia menambahkan, UIN Maliki adalah produk kerja para ulama dan para kyai. Sumbangsih nyata mereka yang tidak bisa diingkari untuk kemajuan bangsa dan negara NKRI. (wt)