“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakalah yang dapat menerima pelajaran.”
(QS.Az Zumar : 9)
Sesungguhnya akal sehat itu berfungsi untuk mendorong seseorang ke arah kebaikan. Sekaligus menghalangi/mengingatkan seseorang menyangkut dampak keburukannya. Agar lebih berhati-hati dalam berpikir dan bertindak (tidak ugal2an), sehingga tidak terjerumus dalam bahaya/sesuatu yang tidak diinginkan, dan Al-Qur’an menggarisbawahi perlunya menghindari hal-hal yang dapat menghambat akal untuk berpikir lebih jernih dan beramal lebih baik.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, bahtera-bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan (suburkan) bumi sesudah mati (kering)-Nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; (pada semua itu) sungguh terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berakal.”(QS.Al Baqarah : 165)