Khofifah : Aset Bank Jatim Capai Rp 72,1 Triliun

Khofifah : Aset Bank Jatim Capai Rp 72,1 Triliun
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong agar Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Timur bisa menjadi backbone pengembangan UMKM Jawa Timur.  Oleh karena itu kewenangan sebagai penyalur KUR sangat mendesak bagi BPD Jatim.

Hal itu disampaikan Khofifah saat melantik dua komisaris dan tiga direktur Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jatim Tbk, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Ia meminta Bank Jatim bisa menjadi penggerak motor ekonomi di Jawa Timur. Bukan sekedar menghasilkan PAD melainkan juga memberikan multiplayer effect di banyak sektor.

“Bank Jatim kami harapkan bisa menjadi backbone pembangunan sekaligus pengembangan  UMKM di Jawa Timur. Dan kami harap Bank Jatim bisa membawa multipayer effect, termasuk di dalamnya penyerapan tenaga kerja, pengembangan UMKM, dan ekonomi kreatif agar semakin memperkuat pondasi, struktur dan kinerja ekonomi Jatim,” terang Khofifah.

Khofifah juga mengapresiasi kinerja positif yang dihasilkan Bank Jatim. Dimana sampai dengan bulan September 2019 ini, total aset sudah mencapai Rp 72,1 triliun, atau meningkat 15,06 persen dibandingkan total aset Desember 2018.

Disamping itu, laba sampai September 2019 sudah mencapai Rp 1,1 triliun atau lebih besar 7,61 dibandingkan laba yang sama tahun 2018.

“Beberapa indikator juga menunjukkan kinerja Bank Jatim pada bulan September 2019 memperoleh predikat sehat. Dimana, rasio Non Performance Loan (NPL) sebesar 2,89 persen. Return on Equity (ROE) sebesar 19,98 persen, Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 21,79 persen dan BOPO sebesar 66,54 persen,” urai Khofifah.

Dengan posisi seperti ini, ia ingin agar Bank Jatim segera bisa menjadi bank  menjadi implementator Kredit Usaha Rakyat (KUR). Yang bisa memberikan kredit murah pada UMKM sehingga bisa turut mendorong pertumbuhan UMKM Jawa Timur.