SURABAYA – Kemajuan pembangunan Surabaya masih terpusat di tengah kota. Sedangkan warga kota yang berada di pinggir belum menikmati hasil pembangunan tersebut.
Pemerataan pembangunan sampai di pinggir pinggir kota menjadi salah satu visi misi kami lima tahun akan datang jika warga kota Surabaya memberikan amanah saya jadi walikota Surabaya pengganti Bus Risma
Ini diungkapkan bakal calon Walikota Surabaya Zahrul Azhar Asumta, yang akrap disapa Gus Hans saat dialog terbuka dengan kader partai Golkar Senin malam.
Ada banyak hal yang bisa kami kerjakan dalam mensejahterakan warga Surabaya. Malam ini kami kulonuwun dulu dan perkenalan saja. Pada saatnya kami akan paparkan visi misi membangun Surabaya yang lebih baik dan berkeadilan.
Kalau saja bu Risma punya waktu 10 tahun lagi, pembangunan Surabaya akan merata sampai pelosok pelosok kampung. ” Tengah kota memang sudah bagus, tapi lihatlah di Sidotopo sampai Perak. Belum lagi di Benowo. Ini butuh percepatan percepatan,” kata Gus Hans.
Malam itu, dengan mengenakan hem lengan panjang warna kuning, Kedatangan Gus Hans disambut pengurus harian Golkar Surabaya diantaranya Ketua DPD Blegur Prijanggono, Agus Sudarsono, dr. Atmarawita Kadir, Arief Fatoni, Asrofi dan beberapa pengurus pleno lainya. Sementara Gus Hans didampingi puluhan pendukungnya seperti Gus Hans Fans Club, Barisan Relawan Pendukung Jokowi dan Kopyah Ireng.
Dalam pertemuan yang berlangsung satu jam itu, Gus Hans menyampaikan maksut dan tujuannya bersilaturrahmi ke DPD Golkar Surabaya terkait dengan rencananya maju Pilkada Surabaya tahun 2020 mendatang.
“Kalau soal ke Golkar-an saya Insyaallah tidak diragukan lagi. Selain saya pengurus DPD l Golkar Jatim. Orang tua saya adalah salah satu tokoh Golkar di era orde baru.
Sementara itu Ketua Golkar Surabaya Blegur Prijanggono menjelaskan sampai hari ini partainya masih menunggu juklak/juknis dari DPP Partai Golkar sehingga belum membuka pendaftaran bakal calon walikota. Namun karena Gus Hans adalah kader partai, malam ini perkenalan dulu.
Dalam pemilihan walikota Surabaya Golkar ingin punya Walikota atau wakil walikota. Karena kursi Golkar di DPRD hanya 5, maka perlu tambahan kursi agar bisa mengusung. “Kader ataupun tokoh masyarakat yang ingin maju melalui Golkar perlu melakukan persiapan, termasuk memikirkan partai koalisi,” kata Blegur.