Pemprov Jatim Cairkan Rp 80,57 Miliar Untuk Pendidikan Tis Tas

Pemprov Jatim Cairkan Rp 80,57 Miliar Untuk Pendidikan Tis Tas
Gubernur Jatiim Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa BPOPP TisTas untuk SMA SMK Negeri Jawa Timur untuk tahap satu yaitu untuk periode tiga bulan pertama tahun ajaran 2019/2020 sudah cair di setiap sekolah.

“Kemarin ada kendala, saat kami evaluasi ternyata karena masih ada  sekolah yang belum mengirimkan nomor rekening,” kata Khofifah.

Lebih lanjut, BPOPP ini diberikan Pemprov Jawa Timur untuk sekolah SMA – SMK negeri maupun swasta. Saat ini untuk pencairan BPOPP SMA – SMK swasta di Jawa Timur masih dalam proses. Tepatnya yaitu sedang proses penandatangan NPHD dan SPM.

Ditegaskan Khofifah, Pemprov Jawa Timur kini sedang menyiapkan program lanjutan TisTas yaitu pemberian BPOPP untuk Madrasah Aliyah. Pemprov Insya Allah  akan memberikan subsidi SPP bagi MA  swasta supaya bisa menikmati keringanan biaya sekolah sebagaimana diterapkan di SMA SMK negeri dan swasta di Jawa Timur. Saat ini RAPBD tersebut menunggu proses pembahasan dengan DPRD.

“Kita juga merencanakan akan memberikan subsidi SPP Madrasah Aliyah. Insya Allah tahun ajaran baru bulan  Juli  tahun 2020. Sekarang sedang menunggu proses  pembahasannya serta  besaran  alokasi anggarannya dengan DPRD Jatim,” kata Khofifah yang juga pernah menjabat Menteri Sosial RI dan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI ini.

Program Pendidikan TisTas di Jawa Timur ini merupakan program prioritas Pemprov Jawa Timur yang juga menjadi salah satu janji kampanye Gubernur Khofifah dan Wakil Gubernur Emil Dardak.

Program tis tas ini selain  bantuan SPP gratis di SMA – SMK negeri dan swasta di Jawa Timur   juga mendirikan SMK Pengampu yang menyiapkan bengkel atau laboratorium  bagi SMK yang punya jurusan serumpun serta  pemberian tunjangan untuk seluruh GTT dan PTT di bawah naungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

“Kami berharap, dengan program pendidikan gratis dan berkualitas di Jawa Timur bisa meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur yang kini masih  peringkat 15 nasional,” kata Khofifah.

Dalam pelaksanaan program TisTas ini bahkan Pemprov Jawa Timur melakukan penyisiran di kampung-kampung untuk mendorong  jika ada anak usia sekolah yang belum mendapatkan bangku sekolah diajak untuk melanjutkan pendidikan yang kini sudah gratis. (min)