Begini Cara Pemkot Tingkatkan Kualitas Literasi di Surabaya

Begini Cara Pemkot Tingkatkan Kualitas Literasi di Surabaya

Pelatihan itu, kata Musdiq, meliputi menulis, mendongeng, hingga bimbingan belajar (bimbel). Selain itu, ada juga latihan mewarnai, menggambar, dan membuat keterampilan yang berasal dari buku yang dibaca di TBM. “Permainan alat peraga edukatif juga sudah kami siapkan,” katanya.

Adapun jumlah penambahan TBM di 66 lokasi itu, tersebar di 31 kecamatan se-Surabaya. Dimana setiap kecamatan sebagian besar memiliki lebih dari satu TBM. salah satunya di Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo. “TBM di Kelurahan Sememi, terdapat di tiga RW. Namun semua warga selain dari RW itu juga boleh mengakses. Jadi tidak harus warga di RW tersebut saja,” ujarnya.

Musdiq berharap, selain sebagai tempat membaca dan meminjam buku, TBM juga diharapkan menjadi tempat masyarakat untuk belajar, melakukan interaksi sosial, dan menyalurkan bakatnya. “Kalau warga ada yang gemar mendongeng, nanti boleh mendongeng di sana, atau menulis hasil tulisannya bisa diletakkan di TBM itu,” imbuhnya.

Bahkan pihaknya memastikan bahwa ke depan, koleksi buku yang ada di TBM pemukiman warga akan terus ditambah. Terutama yang dapat menunjang pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), seperti buku-buku motivasi.

“Harapan kami TBM di wilayah pemukiman ini bisa menjadi  tempat event literasi yang melibatkan masyarakat sekitar, misal menjadi tempat bimbingan belajar, belajar menari, menggambar dan lomba-lomba literasi lainnya,” tukasnya. (wt)