Ribuan Warga 10 Desa Tolak Relokasi, Pemkab Pasuruan Akan Sampaikan Kepada Pemerintah Pusat

Ribuan Warga 10 Desa Tolak Relokasi, Pemkab Pasuruan Akan Sampaikan Kepada Pemerintah Pusat
Ribuan warga dari 10 desa di Kecamatan Lekok dan Nguling mendatangi kantor Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan, Rabu (04/09/2019).
PASURUAN – Ribuan warga dari 10 desa di Kecamatan Lekok dan Nguling mendatangi kantor Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan, Rabu (04/09/2019).
Mereka datang untuk menegaskan bahwa mereka menolak relokasi di tanah yang menjadi sengketa tersebut.

Dari pantauan di lapangan, ribuan warga tersebut melurug Kantor Pemkab Pasuruan yang ada di Jl Hayam Wuruk, Kota Pasuruan dengan melakukan Long March alias berjalan kaki. Setelah sebelumnya mereka berangkat dengan puluhan truk yang diparkir di Stadion Untung Suropati.

Masyarakat dari berbagai elemen, termasuk para aktivis, dan mahasiswa kali ini melakukan aksi damai. Mereka berorasi sekaligus menyampaikan pesan penolakan penggusuran hingga menuding sikap keras dan arogansi TNI AL.

Begitu sampai di depan Kantor Pemkab Pasuruan, para pengunjuk rasa langsung berorasi sembari membawa keranda putih, sebagai tanda aksi penolakan relokasi oleh TNI AL plus mengingatkan akan kejadian 30 mei 2007.

“Hari ini, saya sampaikan dengan lantang, bahwa kita menolak penggusuran, penembakan, peluru nyasar. Kita punya harapan besar, tolong pemerintah segera memfasilitasi penyelesaian konflik di tanah kami. Lebih baik kami mati daripada angkat kaki dari tanah leluhur kami,” ungkap Suryono selaku Korlap Aksi.

Lantunan selawat juga terus mengiringi aksi damai penolakan relokasi ini. Berbagai kalimat di spanduk yang mereka bawa juga turut merepresentasikan jeritan hati warga atas berlarutnya sengketa lahan dengan TNI AL tersebut.

“Kembalikan tanah warisan nenek moyang kami,” tulis salah satu spanduk yang dibentangkan peserta aksi.