Selain menggunakan media sosial sebagai sarana promosi dan penjualan online, Bupati juga mengimbau, agar disediakan papan petunjuk ke lokasi wisata. Dengan penunjuk arah, akan memudahkan masyarakat yang akan berkunjung ke desa wisata. Papan dibuat semenarik mungkin agar daya tarik wisatawan juga meningkat.
Dan, kegiatan ini juga mengundang beberapa satker terkait, seperti Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Perikanan, Bagian Perekonomian, serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Diharapkan satker-satker mengadakan kegiatan pelatihan bagi pengelola wisata.
“Sedangkan untuk pelatihan, bisa langsung koordinasi dengan dinas terkait yang saat ini juga hadir. Untuk UMKM bisa pelatihan tentang pengolahan produk, kemasan dan pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan serta dijadikan oleh-oleh untuk menunjang tempat wisata,” tandasnya.
Sekedar diketahui, menariknya dalam acara tersebut, berbagai pelatihan diusulkan para pengelola desa wisata. Diantaranya, sertifikasi outbond, pemandu wisata, manajemen homestay, serta pemasaran online.
Pelatihan-pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan desa wisata dan kunjungan wisatawan.(adv/kominfo/bud)