Pada kesempatan itu, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga mengimbau kepada para orang tua dan guru-guru yang ada di sekolah agar mendukung penuh dengan cara memberikan ruang. Sebab menurutnya, ruang itulah yang sangat dibutuhkan mereka. “Nantinya dari kegiatan ini saya sangat berharap anak-anak akan menjadi luar biasa, saya percaya bisa asal kita mau berusaha,” terangnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra Oratmangun mengatakan, ada 11 kegiatan pelatihan non akademis yang bakal dimulai akhir bulan ini, yakni 30 Agustus – November 2019.
“Nanti supaya tidak menganggu sekolah, kita agendakan akhir pekan, sabtu dan minggu. Selebihnya mereka bisa belajar sendiri di rumahnya,” kata Chandra.
Ia menjelaskan, 11 pelatihan yang nantinya akan diikuti lebih dari 425 anak ini, dibagi sesuai apa yang mereka minati. Seperti, pelatihan chef, vlogger, reporter, stand up comedy, menyanyi/menari, enterpreneurship, melukis/membatik, dai cilik, mendongeng. ”Kemudian menulis puisi, cerpen. Mereka bebas memilih apa yang mereka butuhkan. Mereka sangat antusias terbukti dari jumlah peserta yang masih terus bertambah,” jelasnya.
Ia menambahkan dari hasil pelatihan itu, Pemkot Surabaya juga menyiapkan Awarding KPKAS untuk peserta. “Ini dilakukan setelah semuanya selesai, tujuannya untuk mengapresiasi usaha mereka sekaligus memastikan sejauh mana skill yang dimiliki bidang yang sudah dipelajari itu,” imbuh dia.
Salah satu pelajar dari SD Negeri Gunung Anyar Tambak 628, Najwa Balqist Ajilexsa mengungkapkan rasa bahagianya bisa bertemu Wali Kota Risma. Bahkan, ia memastikan akan mengikut pelatihan menari. “Senang sekali ketemu Bu Risma, belajar supaya tidak mudah menyerah dan nanti mau ikut pelatihan menari,” ujarnya. (wt)