“Inovasi penerbitan buku ini bukan semata mata dari Bimas Islam dan PBNU melainkan juga dipantau langsung oleh Kantor Staf Presiden atas perintah langsung Presiden. Atas nama pemerintah dan Kemenag sangat mendukung atas semua program terkait disabilitas,” sambungnya.
Menurut Muhamdiyah Amin, kerjasama program ini akan diperluas dengan ormas Islam lainnya, termasuk juga organisasi kemasjidan di seluruh Indonesia. Ia berharap, buku fiqh penguatan penyandang disabilitas bisa segera terbit dan cetak.
“Sekali lagi terima kasih kepada PBNU atas karya buku Fiqih Penguatan Penyandang Disabilitas. Kami bangga karena kami lah yang pertama menyambut buku ini untuk kembali diterbitkan,” tutup Muhammadiyah Amin. (wt)