Ketua Dewan Kerajinan Daerah (Dekranasda) Kota Surabaya, Nanis Chaerani menyampaikan, dengan bergabungnya Dekranasda dalam event tersebut, pihaknya berharap apa yang dibutuhkan masyarakat lebih mudah diperoleh. “Dalam event ini Dekranasda mengambil tema eksotika bunga kering dan bordir,” kata Nanis.
Saat ditanya alasan Dekranasda mengambil tema tersebut, Nanis menjelaskan, bahwa selama ini kerajinan bunga kering dan bordir dinilai kurang familiar di masyarakat, dibandingkan batik. Maka dari itu, melalui event tersebut pihaknya berharap, kerajinan bunga kering dan bordir di Surabaya bisa lebih berkembang dan lebih diminati masyarakat.
“Kami ingin mereka para pengrajin bunga kering dan bordir tampil ke depan, sehingga nantinya generasi-generasi muda ikut termotivasi untuk mengembangkan,” terangnya.
Direktur Utama PT Debindo Mitra Tama, Dadang M Kushendarman menjelaskan, event yang berlangsung selama lima hari itu bakal diisi dengan 55 rangkaian acara. Menariknya, tahun ini Dekranasda Surabaya juga bergabung, sehingga lebih multi produk. “Mudah-mudahan dengan kebersamaan ini bisa mendorong ekonomi para pelaku usaha,” kata Dadang.
Pihaknya menargetkan, total transaksi yang dicapai pada Surabaya Great Expo tahun ini bisa lebih dari Rp 6,8 Milliar seperti tahun lalu. Pihaknya optimistis jika target itu bisa tercapai, apalagi tahun ini produk yang dipamerkan lebih banyak variannya. “Kita berharap total transaksi tahun ini bisa meningkat antara 10 – 15 persen dari tahun lalu,” ujarnya.
Untuk diketahui, gelaran SGE yang berlangsung selama lima hari itu bakal diisi dengan berbagai rangkaian acara. Diantaranya talk show sertifikasi merk, sertifikasi halal bersama MUI, Healthy Lifestyle, Akustik Performance, dan Self Make Up Competition. Selain itu, juga ada pelatihan aneka olahan jamur, budidaya anggrek, workshop kalung dari limbah kulit, dan Digital Marketing Facebook Indonesia. (wt)