Hal tersebut diungkapkan oleh Sony Sumarsono, Humas PMI Kabupaten Pasuruan. Sony mengatakan, sejak Ramadan bulan Mei lalu, PMI Kabupaten Pasuruan memang masih memasok kantong darah untuk pasokan Kabupaten Pasuruan sendiri. Ini lantaran pasokan kantong darah memang masih terbatas.
“Sebelumnya saat Ramadan dan Lebaran, kita memang sementara menyediakan untuk lokal sendiri, dan pengiriman keluar sementara kita hentikan,” katanya.
Akan tetapi setelah Lebaran, kegiatan donor darah terus bertambah atau sudah cukup tinggi. Bahkan sampai Agustus ini, jadwal sudah padat setiap harinya. Sehingga permintaan kantong darah dari daerah lain, kini mulai dilakukan.
“Biasanya dari Madura dan daerah tetangga. Dan ini merupakan kerja sama yang sudah terjalin cukup lama. Karena ini adalah misi kemanusiaan,” tegasnya kepada Suara Pasuruan.
Hanya saja, bertambahnya pasokan kantong darah ternyata juga diikuti daerah lain. Saat ini, stok di PMI Kabupaten Pasuruan mencapai 385 kantong darah. Sony menegaskan bahwa untuk sementara, pihaknya mulai membatasi jumlah pendonor agar tidak over supply di Kabupaten Pasuruan.
“Karena daerah lain sementara ada yang mulai berhenti meminta pasokan darah. Sehingga untuk pendonor kita batasi. Biasanya sehari bisa 100, namun kita batasi 50 dulu agar tidak terjadi penumpukan kantong darah,” terangnya.
Dibatasinya jumlah pendonor darah bukan tanpa alasan. Kata Sony, masa kadaluarsa kantong darah yang hanya bertahan sampai 30 hari-lah yang menjadikan alasan. Sehingga jika berlebih juga tidak efektif atau tidak terpakai. Oleh karenanya, dirinya juga belum bisa memastikan kapan daerah lain membutuhkan permintaan daerah lagi.
“Kita belum tahu. Namun prediksi Agustus masih belum. Biasanya even Agustusan kegiatan donor darah juga makin tinggi sehingga mungkin masih belum banyak permintaan kecuali memasok untuk lokal Kabupaten Pasuruan sendiri,” pungkasnya. (hen)